Selasa 25 Jun 2019 17:59 WIB

Nasir: Banyak Sarjana Menganggur karena Minta Gaji Tinggi

Ada pandangan bahwa gelar diploma dan sarjana layak menerima gaji tinggi

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan banyak sarjana menganggur karena mereka meminta gaji tinggi kepada perusahaan. Menurut Nasir, permintaan gaji tinggi tersebut karena adanya pandangan bahwa lulusan diploma dan sarjana bahwa layak menerima upah yang lebih besar.

Padahal, Nasir mengatakan, permintaan gaji besar itu tidak sejalan dengan kondisi perekonomian saat ini yang berada dalam kondisi kurang baik. "Nah kalau mereka minta gaji tinggi itu yang buat nggak nyambung. Ini yang terjadi dalam pendataan kemarin itu," kata Mohamad Nasir saat ditemui di Jakarta, Selasa (25/6).

Baca Juga

Untuk mengatasi angka penggangguran pada lulusan sarjana, Nasir mengatakan, Kemeristekdikti akan mendorong lulusan diploma dan sarjana memiliki sertifikat kompetensi. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan multi entry multi exit (MEME) yang memungkinkan lulusan politeknik mendapatkan ijazah sesuai tahunnya selesai, yakni diploma 1, diploma 2, dan seterusnya.

Dia melanjutkan, vokasi terebut diadakan guna memberikan pengalaman kepada para diploma dan sarjana akan dunia industri. "Jadi lulus kuliah, langsung dapet sertifikat kompetensi dan segera masuk kerja," kata dia lagi.