REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pusat Pengarusutamaan Gender dan Hak Anak (P2GHA) atau PSW UIN Sunan Kalijaga bekerja sama dengan Prof Dr Livia Holden (Oxford University) dan didanai oleh GLobal Chalanges Research Funds (GCRF) meluncurkan buku yang berjudul Nilai-Nilai Budaya dan Keadilan Bagi Perempuan di Pengadilan Agama Indonesia: Praktik Terbaik.
Buku ini merupakan produk skema projek kerja sama di Indonesia dan Pakistan tentang ‘Gender Sensitization for Judicial Education’dimana Prof Dr Livia Holden bertindak sebagai project leader dengan partnership Prof Dr Euis Nurlaelawati, dosen Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga dan PSW/P2GHA UIN Sunan Kalijaga sebagai leading sector-nya
Proyek ini menggunakan konsep keahlian budaya untuk menumbuhkan kesadaran tentang hubungan prinsip-prinsip budaya dan keadilan gender di Pengadilan Agama yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan para hakim Pengadilan Agama dalam mempromosikan keadilan gender di tingkat lokal, sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan budaya internasional.
Delapan Hakim dari berbagai daerah di Indonesia seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Makassar, Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Barat dan Sumatera Selatan berkolaborasi dengan delapan akademisi UIN Sunan Kalijga kemudian menghasilkan buku yang diluncurkan pada tanggal 26 April 2019 lalu di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Prof Dr Euis Nurlalelawati dan Prof Dr Livia Holden mengatakan kumpulan artikel yang berkaitan dengan hukum keluarga ini menunjukkan kesesuaian prinsip-prinsip budaya dengan hak-hak perempuan dalam perspektif internasional serta fleksibilitas para hakim yang luar biasa dalam penafsiran hukum Islam.
Seperti yang tercantum dalam cover belakang buku, sambutan positif terhadap hadirnya buku ini juga disampaikan oleh Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung RI Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama, serta Staf Khusus Presiden RI Bidang Keagamaan, Dirjen Badilag dan Ketua Kamar Agama MA RI, yang menyatakan menghargai kemitraan antara Universitas Oxford dan UIN. Mereka juga mendorong Prof Livia Holden dan Prof Euis Nurlaelawati untuk mengunjungi semua pengadilan di Indonesia untuk melanjutkan kolaborasi antara hakim dan akademisi untuk keadilan yang lebih baik, serta mendesiminasi konsep keahlian budaya ini secara lebih jauh.
Dalam kesempatan ini juga, Prof Livia Holden dari CSLS-Oxford University yang juga memimpin proyek yang sama di Pakistan juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya baik kepada UIN Sunan Kalijaga, serta semua pihak yang terlibat atas kolaborasi yang sangat positif ini.
Ia menekankan pentingnya belajar dari para hakim yang memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman di persidangan. Buku ini menunjukkan kemampuan para hakim di pengadilan Agama di Indonesia dalam memahami nilai-nilai budaya yang berkembang di masyarakat untuk dijadikan dasar dalam merumuskan kembali prinsip-prinsip budaya yang dapat mempromosikan hak-hak perempuan yang sejalan dengan prinsip-prinsip internasional. Lebih lanjut, buku seperti inilah yang sesungguhnya bermanfaat bagi dunia akademik dan juga peradilan
Dalam sambutannya, Direktur P2GHA/PSW, Witriani menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak hingga terwujudnya buku ini. Kerja sama dengan Pengadilan Agama telah berlangsung hampir dua dekade. Namun, kali ini institusi melangkah lebih jauh dengan melibatkan para Hakim Pengadilan Agama untuk menulis praktik terbaik kasus peradilan.
Selanjutnya, buku ini akan didistribusikan ke semua pengadilan agama di Indonesia untuk dapat diadopsi dalam kurikulum pendidikan peradilan. Diharapkan, Prof Holden dan Prof Nurlaelawati akan terus mendorong kolaborasi akademisi dan lembaga peradilan dengan merilis film dokumenter tentang hakim perempuan di Indonesia dan penerapan keahlian budaya untuk topik-topik baru yang mendesak seperti pernikahan di bawah umur.