Selasa 09 Jul 2019 02:23 WIB

Mahasiswa UB Manfaatkan Limbah RPH Jadi Energi Listrik

SHOWER memanfaatkan limbah air sehingga bisa mengurangi pencemaran lingkungan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil memanfaatkan limbah air Rumah Potong Hewan (RPH) menjadi energi alternatif listrik yang dinamakan Slaughtering House Waste Water atau SHOWER.
Foto: dok. Humas Pemkot Malang
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil memanfaatkan limbah air Rumah Potong Hewan (RPH) menjadi energi alternatif listrik yang dinamakan Slaughtering House Waste Water atau SHOWER.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menciptakan energi tanpa mencemari lingkungan masih menjadi hal yang tengah ditekankan berbagai pihak. Salah satunya muncul dari mahasiswa Universitas Brawijaya (UB).

Hendra Surawijaya, Elfahra Casanza Amada dan Rizhaf Setyo Hartono telah berhasil memanfaatkan limbah air Rumah Potong Hewan (RPH). Hasilnya, mereka sukses memproduksi energi alternatif listrik yang dinamakan Slaughtering House Waste Water atau SHOWER.

Baca Juga

Ketua Tim, Hendra Surawijaya menjelaskan, SHOWER merupakan inovasi rancang bangun alat pemanfaatan bakteri limbah air rumah potong hewan dengan konsep bernama Agar Salt Bridge. "Teknologi ini  diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di lingkungan RPH," ujarnya di Hall Perusahaan Daerah (PD) RPH Kota Malang, Senin (8/7).

Menurut Hendra, SHOWER memiliki fungsi memanfaatkan limbah air sehingga bisa mengurangi pencemaran lingkungan sekitar. Bau limbah air yang tidak sedap bisa menjadi alternatif energi baru dan terbarukan.

Mekanisme kerja SHOWER sangat mudah. Air limbah RPH yang telah diambil lalu ditampung ke dalam wadah penyimpanan. Kemudian dicampur dengan Effective Microorganisme 4 (EM4) untuk menghilangkan bau pada air limbah.

"Air limbah yang sudah dicampur dengan EM4 dimasukkan ke dalam chamber kemudian ditambahkan manitol salt agar dan garam elektrolit," ucap dia.

Tahap selanjutnya, bakteri akan mengoksidasi substrat dan menghasilkan elektron serta proton pada anoda. Elektron ditransfer melalui sirkuit eksternal, sedangkan proton didifusikan melalui separator membran manitol salt agar menuju katoda. Beda potensial elektron dan proton ini yang akan menghasilkan arus listrik.

Menurut Hendra, energi listrik yang dihasilkan dari limbah air RPH dapat menjawab tantangan zero waste. Bahkan, bisa mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu, alat ini termasuk sumber energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan, efisien, murah, serta mudah digunakan.

Berdasarkan kelebihan itu, Hendra menilai, SHOWER memiliki potensi yang luar biasa untuk mengatasi ketenagalistrikan. Bahkan, untuk ketahanan energi di Indonesia sehingga mampu mewujudkan Sustainable Development Goals.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement