Kamis 11 Jul 2019 18:01 WIB

49 Ribu Pendaftar Ikuti seleksi Beasiswa Aperti BUMN

Dari jumlah itu akhirnya ditetapkan 30 orang yang lolos wawancara.

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Enam perwakilan pimpinan perguruan tinggi yang berada di bawah naungan BUMN  tengah menyampaikan program beasiswa BUMN, Kamis (11/7) di Telkom  University.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Enam perwakilan pimpinan perguruan tinggi yang berada di bawah naungan BUMN tengah menyampaikan program beasiswa BUMN, Kamis (11/7) di Telkom University.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONGSOANG- Sebanyak 49 ribu lebih pendaftar kuliah dari seluruh Indonesia mengikuti seleksi program beasiswa S1 yang diselenggarakan oleh Aliansi Perguruan Tinggi (Aperti) BUMN. Pendaftaran dilakukan Mei hingga Juni lalu.

Dari total pendaftar mengerucut menjadi 6.000 ribu orang yang lolos seleksi administrasi. Kemudian menjadi 300 orang yang lolos tes tulis online dan ditetapkan 30 orang yang lolos wawancara.

Baca Juga

Sebanyak 30 orang tersebut dari seluruh Indonesia yang berhasil akan kuliah di perguruan tinggi yang berada pada naungan BUMN. Dengan beasiswa uang pembangunan dan SPP selama masa kuliah.

Keenam perguruan tinggi tersebut adalah Telkom University, Universitas Pertamina, Politeknik Pos Indonesia, Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta, Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia dan Universitas International Semen Indonesia (UISI).

Wakil Ketua Aperti BUMN yang juga Rektor Telkom University, Adiwijaya mengungkapkan program beasiswa tersebut bagian dari partisipasi perguruan tinggi untuk mencerdaskan bangsa. Khususnya mereka calon mahasiswa yang memiliki prestasi akademik. Namun kurang beruntung secara ekonomi.

"Pendaftarnya 49 ribu lebih padahal kami buka satu bulan setengah. Di awal kami tidak menyangka minat masyarakat besar," ujarnya saat ditemui di Telkom University, Kamis (11/7).

Menurutnya, program beasiswa tersebut digulirkan sebagai ajang memperkenalkan kampus kepada masyarakat. Sehingga kebijakan yang diambil saat awal program bergulir yaitu memberikan beasiswa kepada 30 orang yang kuliah di enam perguruan tinggi tersebut. "Tahun depan, saya yakin dari tiap kampus ingin meningkatkan kuotanya," katanya.

Ia mengatakan keterlibatan perguruan tinggi dalam memberikan beasiswa bagian dari meningkatkan angka partisipasi kasar yang relatif masih harus ditingkatkan. Meski kuota beasiswa yang digulirkan relatif sedikit, namun menurutnya pihaknya juga menggulirkan beasiswa-beasiswa lainnya. Menurutnya, jumlah anggaran yang digunakan untuk beasiswa tersebut mencapai Rp 2,4 miliar.

"Kita berharap agar tahun depan, kuotanya bertambah menjadi 300 kali lipat atau bisa mencapai 100 atau 120 orang penerima beasiswa ini," katanya.

Adiwijaya menambahkan mayoritas pendaftar kuliah dalam beasiswa tersebut meminati jurusan manajemen bisnis, komunikasi dan perminyakan. Di STTK PLN peminat paling banyak di bidang teknik elektro, informatika dan sipil serta mesin.

Sedangkan di Politeknik Pos, pendaftar meminati jurusan logistik bisnis mencapai 40 persen. Kemudian di UISI lebih dominan jurusan manajemen dan di Stimlog didominasi yang meminati manajamen logistik dan manajemen transportasi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement