REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Hasanuddin membuka Program Studi baru, yaitu Program Studi Ilmu Aktuaria. Prodi ini merupakan cabang ilmu matematika yang bisa disebut juga Matematika Asuransi.
Direktur Komunikasi Universitas Hasanuddin Suharman Hamzah mengatakan Ilmu Aktuaria (actuarial science) merupakan suatu disiplin ilmu yang menerapkan metode matematika, probabilitas, statistika, dan ekonomi untuk menganalisis dan mengelola resiko keuangan yang dapat terjadi di masa akan datang. Analisis risiko tersebut berkaitan dengan masalah keuangan yang sering terjadi.
Misalnya, kapan peristiwa tersebut akan terjadi dan berapa jumlah dana yang perlu disisihkan untuk mengatasi biaya yang muncul jika peristiwa tersebut terjadi. Tenaga kerja professional yang ahli pada bidang ini dikenal sebagai aktuaris (actuary).
Suharman menjelaskan, prodi Ilmu Aktuaria merupakan salah satu prodi inovatif yang dibuka oleh Unhas. Ini juga merupakan satu-satunya prodi sejenis di luar Jawa. Selain Unhas, Prodi Ilmu Aktuaria juga ada di ITB, ITS, UI, UGM, dan IPB, yang tahun ini sama-sama baru menerima mahasiswa baru juga.
"Saat ini Unhas memiliki keleluasan untuk membuka dan menutup prodi, namun tentu saja dengan pertimbangan matang. Prodi Ilmu Aktuaria ini telah memperoleh persetujuan Senat Akademik dan Majelis Wali Amanat, sehingga dapat menerima mahasiswa baru," kata Suharman, dalan keterangan yang diterima Republika, Selasa (16/7)
Pendaftaran calon mahasiswa baru Program Studi Ilmu Aktuaria ini terbilang singkat, yaitu tanggal 15-17 Juli 2019. Namun, Suharman mengatakan bahwa waktu singkat ini bukan menjadi kendala, sebab sebelumnya sudah banyak calon mahasiswa yang mengatakan niatnya untuk mendaftar.
"Jadi ini sebenarnya kita membuka kesempatan kepada bakal calon mahasiswa yang ingin mempunyai alternatif lain. Bakal calon mahasiswa sendiri sebenarnya sudah ada, sebab itu kan persyaratan pembukaan prodi, bahwa harus ada potensi calon mahasiswa," kata Suharman.
Universitas inovasi
Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu.
Unhas berkomitmen melakukan inovasi dengan pembentukan unit kerja yang mendukung proses inovasi secara keseluruhan. Universitas yang berinovasi merupakan salah satu yang didorong oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
"Sekarang kami memiliki Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan, bersama-sama dengan Direktorat Kemitraan. Di bawah Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan ini terdapat tiga sub direktorat terkait, yaitu Subdit Hak Kekayaan Intelektual, Subdit Inovasi, dan Subdit Kewirausahaan," kata Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina.
Melalui manajeman inovasi yang terintegrasi tersebut, Unhas berkomitmen untuk mengebangkan bisnis berbasis inovasi untuk mengoptimalkan income generating. Universitas inovasi dengan optimalisasi pendapatan dari riset merupakan ciri universitas generasi ketiga yang modern.
"Melalui manajemen inovasi yang fokus tersebut, Unhas bertekad untuk mengembangkan bisnis berbasis ilmu pengetahuan sebagai miniatur model bisnis masa depan yang kompetitif dan menjadi pilar daya saing bangsa," kata Dwia.
Sementara itu, Direktur Inovasi dan Kewirausahaan Unhas, Muhammad Akbar, mengatakan direktorat yang dipimpinnya terus mendorong berkembangnya inovasi, baik yang terdapat di fakultas, puslitbang, maupun unit kerja lainnya. Pendekatan inovasi dijalankan dengan membangun kemitraan sinergis dengan berbagai pihak.
"Termasuk di dalamnya pengembangan kemitraan dengan berbagai pihak, khususnya dalam mendorong dan mengembangkan konsep triple helix, quadruple helix, atau bahkan penta helix," kata Akbar.
Pada kesempatan presentasi ini, Rektor Unhas memfokuskan paparannya pada tiga inovasi yang dikembangkan Unhas, yaitu Tele-EKG, inovasi teknologi pengolahan kopi, dan pengembangan industrialisasi garam rakyat. Dari puluhan program inovasi Unhas, ketiga inovasi ini telah mencapai tahap kematangan, di mana telah dapat memberi kontribusi yang nyata.
Hari ini akan dipresentasikan keunggulan inovasi Unhas pada ajang kompetisi Anugrah Iptek dan Inovasi 2019 Kategori Widyapadhi. Presentasi yang akan diikuti oleh seluruh finalis yang berjumlah 12 perguruan tinggi ini direncanakan berlangsung pada Rabu (17/7) di The Sultan Hotel, Jakarta.
Unhas tahun ini terpilih sebagai salah satu finalis, bersama 11 perguruan tinggi lain, yaitu: IPB, ITB, ITS, Unair, Unand, Unibraw, Indip, UGM, Unpad, USU, dan Universitas Telkom.