REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menerima 3.189 calon mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Mandiri (SM UNS) yang diumumkan pada Rabu (31/7). Jumlah tersebut terdiri dari 2.508 calon mahasiswa Program Sarjana dan 681 calon mahasiswa Program Vokasi.
Dari jumlah tersebut, 120 calon mahasiswa merupakan hafiz Alquran di atas 15 juz. Rektor UNS, Jamal Wiwoho mengatakan, prestasi nonakademik menjadi salah satu dasar penilaian penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Mandiri di UNS.
Dasar penilaian Seleksi Mandiri berupa kombinasi antara nilai Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), nilai ujian Seleksi Mandiri, serta prestasi akademik. Bobot nilai UTBK SBMPTN sebanyak 40 persen dan 60 persennya dari ujian Seleksi Mandiri. Kemudian, prestasi akademik akan menambah jumlah poin dari nilai dikomulatif.
"Prestasi nonakademik hafiz Alquran yang diterima ada 120-an yang hafal di atas 15 juz. Mereka harus menunjukkan sertifikat hafiz dari lembaga yang memiliki kualifikasi untuk mengeluarkan. Kemudian pada saat registrasi diuji lagi," ujar Jamal saat jumpa pers di gedung Kantor Pusat UNS, Solo, Rabu (31/7).
Jamal menyebut, prestasi akademik menjadi dasar penilaian seleksi mandiri berdasarkan SK Rektor tentang prestasi-prestasi di bidang keagamaan dalam pasal 4. Misalnya, prestasi olimpiade sains dan teknologi atau sejenisnya, prestasi karya ilmiah remaja (KIR) atau sejenis, bidang olahraga, seni, keagamaan dan hafiz Alquran. UNS mengakomodasi prestasi keagamaan dari semua agama.
Dalam SK Rektor tersebut, prestasi non akademik seperti hafiz Alquran 30 juz akan mendapat tambahan 200 poin dan hafiz Alquran 15-29 juz mendapat tambahan 120 poin. Selain itu, prestasi juara I internasional mendapat tambahan 200 poin, juara II internasional mendapat tambahan 175 poin, dan juara III internasional mendapat 150 poin. Selanjutnya, juara I nasional mendapat 125 poin, juara II nasional mendapat 100 poin, juara III nasional mendapat 75 poin. Kemudian, juara I tingkat provinsi mendapat 60 poin, juara II mendapat 50 poin, dan juara III mendapat 40 poin.
"Jadi peserta yang hafiz Alquran tidak otomatis langsung diterima di UNS. Sebab, kami melihat dulu nilai UTBK dan nilai ujian seleksi mandiri," ujar Jamal.
Jamal menyatakan, jumlah 3.189 mahasiswa yang diterima jalur Seleksi Mandiri tersebut telah memperhitungkan angka mortalitas, yakni calon mahasiswa yang diterima tapi tidak registrasi. Calon mahasiswa tersebut kemungkinan besar sudah diterima di perguruan tinggi lain atau diterima pada program studi yang lebih diinginkan.
Angka mortalitas bervariasi tergantung fakultas masing-masing. "Misalnya Fakultas Kedokteran paling sedikit angka mortalitas, rata-rata hanya sembilan persen. Misal yang diterima jalur mandiri 49 orang, yang tidak registasi kira-kira empat orang," ujar Jamal.
Dia juga mengakui seleksi mandiri tahun ini jumlah pendaftarnya berkurang. Sebab, tahun lalu pendaftaran seleksi mandiri tidak ada tes tertulis, hanya mengambil nilai SBMPTN. Sedangkan tahun ini penilaiannya mengambil nilai UTBK SBMPTN dan ujian Seleksi Mandiri.
"Wajar kalau ada penurunan karena tes hari tersebut kemungkinan di perguruan tinggi lain ada tes juga," ujarnya.
Sekretaris Eksekutif Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS, Sunardi, menambahkan, UNS menjadi pelopor menjadikan prestasi nonakademik hafiz Alquran sebagai salah satu indikator penilaian jalur seleksi mandiri. Saat ini, sejumlah perguruan tinggi negeri lain mencontoh hal tersebut.
Menurut Sunardi, pada saat calon mahasiswa yang hafiz Alquran melakukan registasi, panitia SPMB UNS melakukan verifikasi hafalan Alquran mereka. "Pengalaman tahun-tahun sebelumnya tidak ada yang ngaku-ngaku, mereka memang hafal Alquran. Jumlahnya juga dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Tahun ini meningkat tajam, dibanding tahun lalu hanya 80-an," ucap Sunardi.
Seleksi Mandiri UNS diikuti oleh 16.683 peserta untuk mengisi daya tampung pada 67 Program Sarjana S1 dan 31 Program Vokasi. Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) Seleksi Mandiri UNS dilaksanakan secara serentak di delapan kota, yakni Solo, Makasar, Surabaya, Bandung, Jakarta, Serang, Lampung dan Medan. UTBC di luar kota Solo dilaksanakan bekerja sama denga Perguruan Tinggi Negeri setempat.
Peminat Seleksi Mandiri UNS terbanyak dari Prodi Kedokteran diminati 2.582 orang dan hanya diterima 49 orang. Disusul Prodi Ilmu Hukum jumlah pendaftar 1.273 orang dan diterima 149 orang. Selanjutnya, Prodi Farmasi jumlah pendaftar 1.099 orang dan diterima 31 orang. Kemudian, Prodi Teknik Sipil jumlah pendaftar 1.097 peserta dan diterima 57 orang, serta Prodi Psikologi jumlah pendaftar 1.096 orang dan diterima 52 orang.
Sedangkan peminat Seleksi Mandiri UNS terbanyak untuk Program Vokasi di antaranya, Prodi D-4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja jumlah pendaftar 375 peserta dan diterima 40 orang. Kemudian, Prodi D-3 Teknik Informatika jumlah pendaftar 276 orang dan yang diterima 35 orang. Selanjutnya, D-4 Studi Demografi dan Pencatatan Sipil jumlah pendaftar 176 orang dan diterima 35. Selain itu, D-3 Manajemen Bisnis jumlah pendaftar 175 peserta dan yang diterima 25 orang, serta D-3 Perpajakan jumlah pendaftar 166 orang dan diterima 22 orang.
Secara keseluruhan, jumlah mahasiswa baru yang diterima di UNS mencapai 7.652 calon mahasiswa untuk Program Sarjana dan Program Vokasi. Jumlah tersebut terdiri dari jalur SNMPTN 30 persen atau 3.315 mahasiswa yang diterima, SBMPTN 50 persen, dan jalur Mandiri 20 persen. Sedangkan untuk mahasiswa baru program Sarjana yang diterima tahun ini totalnya 6.625 orang.
"Seluruh calon mahasiswa akan kami lantik pada 13 Agustus 2019 kemudian dilanjutkan serangkaian kegiatan pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) pada 13-18 Agustus 2019," ujar Jamal.