Jumat 09 Aug 2019 10:26 WIB

Unand Miliki Instalasi Air Siap Minum Terbaru

Instalasi air siap minum di Unand penuhi kebutuhan kampus, rumah sakit, dan asrama.

Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat, memiliki instalasi air siap minum yang steril dengan kapasitas 100 liter per detik. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat, memiliki instalasi air siap minum yang steril dengan kapasitas 100 liter per detik. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat, memiliki instalasi air siap minum yang steril dengan kapasitas 100 liter per detik. Fasilitas itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan kampus, rumah sakit, dan asrama mahasiswa.

"Instalasi air siap minum ini merupakan bantuan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatra Barat," kata Rektor Universitas Andalas (Unand) Tafdil Husni di Padang, Jumat.

Tafdil memastikan air siap minum ini dapat mencukupi kebutuhan kampus secara keseluruhan, mulai dari rumah sakit, asrama mahasiswa, pusat kegiatan mahasiswa hingga fakultas, dan rektorat. Ia mengatakan, tiap fakultas akan dilengkapi dengan dua dispenser.

"Namun, saat ini totalnya baru ada 30 unit dan ke depan akan ditambah karena rencana awal pengadaan ialah 60 unit," ujarnya.

Tafdil menjelaskan,  bantuan tersebut berawal saat kampus mempresentasikan rencana itu pada 2016 di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga merupakan Dewan Penyantun. Selain itu, ia juga menyampaikan investasi sistem penyedia air bersih (intake) lama tidak mencukupi karena hanya bisa menghasilkan 15 liter per detik sehingga saat penggunaan air dilakukan secara bersamaan di kampus terjadi gangguan.

"Kemudian juga mahasiswa banyak yang pindah ke kampus, tentu penggunaan air semakin bertambah, maka disampaikan ke Wapres dan pada akhirnya Universitas Andalas dapat bantuan air siap minum dan air baku serta PLTMH dari Kementerian ESDM," ujarnya.

Tafdil mengatakan, pemeliharaan air siap minum akan dilakukan oleh kampus. Ia berharap semua pihak bisa menjaga serta merawatnya.

Sementara itu, mewakili Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumatra Barat Sherly Purnamasari mengatakan, Sistem Pengolahan Air Minum Universitas Andalas merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka pencapaian universal access 100 persen air minum.

"Prioritas kegiatan ini dilatarbelakangi karena meningkatnya kebutuhan air bersih dan air siap minum di lingkungan kampus," jelasnya.

Menurut Sherly, pengadaan fasilitas air bersih berkapasitas 100 liter per detik dilakukan berdasarkan identifikasi kebutuhan air bersih di Universitas Andalas.

“Sedangkan saat ini total kapasitas unit produksi baru mencapai 60 liter per detik. Untuk itu dilaksanakan pembangunan SPAM baru dengan IPA kapasitas 40 liter per detik,” ujarnya.

Pihaknya membangun pengolahan air siap minum sebesar 2,5 liter per detik dengan teknologi membrane ultrafiltrasi otomatis dan digital untuk memudahkan pengoperasiannya. Pembangunan instalasi air minum menelan anggaran sebesar Rp16,6 miliar yang berasal dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumatera Barat dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) 5 Dirjen Sumber Daya Air.

Penyiapan air baku, menurut Sherly, dilaksanakan oleh BWSS 5. Air tersebut diolah untuk dapat didistribusikan bagi warga kampus Universitas Andalas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement