Selasa 27 Aug 2019 15:47 WIB

Nasir Sayangkan Layanan Pemerintah Masih Pakai Kertas

Pembuatan surat, penandatangan, dan penyebaran informasi masih konvensional.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ratna Puspita
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir
Foto: Republika/Karta Raharja Ucu
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyayangkan layanan di pemerintahan dinas masih menggunakan cara konvensional. Cara konvesional ini mulai dari proses pembuatan konsep surat, penandatanganan pimpinan, dan penyebaran informasinya.

Nasir mengatakan penggunaan cara konvesional itu sebenarnya memunculkan sejumlah masalah. Masalah yang muncul bukan hanya terkait pemalsuan dokumen surat, melainkan juga proses persetujuan surat yang membutuhkan waktu, proses pencarian arsip yang sulit, serta penggunaan kertas berlebih.

Baca Juga

"Dari beberapa permasalahan tersebut dirumuskan solusi sistem perkantoran dengan pemanfaatan teknologi informasi," ujarnya di sela-sela Rangkaian Kegiatan Ilmiah Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 Tahun 2019 di Denpasar, Bali, Selasa (27/8). 

Untuk itu, ia mengatakan, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenristekdikti mengembangkan sistem perkantoran elektronik atau E-Office. Ia mengatakan pengembangan E-Office lewat implementasi pemanfaatan teknologi informasi guna penguatan area ketatalaksanaan.