Selasa 17 Sep 2019 03:10 WIB

Seleksi Rektor UI Masuk ke Tahap Tujuh Besar

Pengumuman tujuh besar calon rektor disampaikan Majeli Wali Amanat UI Senin (16/9).

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sudut kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Foto: Antara/Wildan Anjarbakti
Sudut kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan rektor Universitas Indonesia sampai ke tahan tujuh besar calon rektor terpilih. Pengumuman tujuh besar calon rektor tersebut disampaikan oleh Majelis Wali Amanat UI (MWA) pada Senin (16/9).

Ketua MWA UI, Saleh Husin mengatakan, ketujuh nama tersebut telah melalui proses penilaian dalam tujuh aspek karakter dan sembilan aspek kompetensi. "Serta proposal program unggulan yang dilakukan oleh lembaga asesmen profesional dan seluruh anggota MWA UI," kata Saleh.

Adapun tujuh nama calon rektor UI tersebut adalah:

1. Prof. Dr. rer. nat. Abd Harris

2. dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D

3. Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D

4. Dr. Ir.  Arissetyanto Nugroho, MM., IPU., CMA., MSS

5. Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A

6. Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH, SpOG(K)

7. Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D

Saleh menjelaskan, tahapan selanjutnya, ketujug calon rektor UI tersebut akan mengikuti proses berikutnya yakni presentasi pada 19 September 2019. Selanjutnya akan diumumkan tiga besar calon rektor pada hari yang sama.

Setelah itu, dilakukan debat publik pada 25 September 2019 dan penetapan rektor terpilih pada hari yang sama. "Meskipun rektor sekarang habis masa jabatan 4 Desember 2019, kami berharap sudah ada rektor terpilih pada tanggal 25 itu," kata Saleh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement