Jumat 27 Sep 2019 12:31 WIB

UNS Pamerkan Karya Seni Lukis Kaca di Bangkok

Lima negara terlibat dalam paeran seni lukis kaca.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Sebelas Maret
Universitas Sebelas Maret

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggandeng Poh-Chang Academy of Arts, Bangkok, Thailand dalam International Exhibition Visual Art Collaboration 2019. Pameran tersebut digelar di galeri Poh-Chang Cademy Of Arts Rajamanggala University of Tecnology Rattanakosin, Bangkok,Thailand, pada 23-25 September 2019.

Pameran diikuti 50 peserta berasal dari lima negara yakni Indonesia, Thailand, Turki, China dan Vietnam. Dalam pameran tersebut, FSRD UNS memamerkan karya seni lukis kaca atau dikenal sebagai fleksiglas.

Baca Juga

Pameran internasional tersebut dibuka oleh Director of Poh-Chang Cademy Of Arts, Assistant profesor Banlu Wiriyapornprapas. Banlu menyambut baik kolaborasi kedua perguruan tinggi dan berharap akan berlanjut pada kegiatan-kegiatan seni yang produktif ke depannya.

FSRD UNS diwakili oleh Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Nooryan Bahari, yang sekaligus pemprakarsai kegiatan tersebut. Nooryan mengatakan kolaborasi tidak terbatas pada pameran, melainkan juga hasil riset dosen dan mahasiswa dapat dikolaborasikan.

"Sebagian besar karya dari Indonesia berupa karya fleksiglas, yang merupakan hasil riset ekplorasi medium pengganti kaca dalam karya seni rupa," ujar dia, seperti tertulis dalam siaran pers, Kamis (26/9).

FSRD mengirimkan lima dosen dan satu alumni dalam acara tersebut, yakni Nooryan Bahari, Deny Tri A, Dyah Yuni Kurniawati, Sigit Purnomo, Jazuli Munib dan Stera Laksana. Mereka membawa serta 30 karya mahasiswa untuk dipamerkan. Tujuan pameran untuk memperkenalkan seni tradisi Indonesia dengan medium fleksiglas sebagai media rupa.

Menurutnya, penggalian potensi budaya lokal, termasuk seni lukis kaca serta berbagai karya seni, perlu terus dilakukan agar karya seni dan budaya tersebut dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang memiliki nilai-nilai kehidupan tinggi. Apresiasi budaya lokal yang dimiliki bangsa Indonesia diharapkan juga dapat diapresiasi oleh negara-negara lain di dunia. Karenanya, FSRD UNS memperkenalkan dan mempromosikan karya seni lukis kaca.

Dyah Yuni Kurniawati menyampaikan karya-karya tersebut merupakan penelitian terapan P3S dengan judul, Memanfaatkan Kelenturan Fleksiglas Guna Menjadi Medium Karya Seni Rupa Murni. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimen untuk menjaring data tentang eksplorasi bahan fleksiglas sebagai medium seni lukis kaca dan berbagai jenis cat berbasis air dan minyak sebagai pewarnanya.

Selain itu, menggunakan teknik gravur dan grinder untuk mengikis permukaan. Di samping itu fleksiglas dieksplorasi sifat lentur dan tahan pecahnya dengan cara dibentuk dalam berbagai wujud guna memvisualisasikan berbagai tema yang sesuai konteks zaman. Fleksiglas atau dikenal dengan nama acrylic selama ini diketahui digunakan untuk cat dan fiber sintetik, dalam bentuk bahan padat memiliki sifat keras dan lebih transparan daripada kaca.

Nooryan Bahari menyampaikan, karakteristik acrylic warnanya yang bening transparan. Acrylic juga sedikit sekali menyerap sinar yang melalui material tersebut. Pada acrylic, penyerapan sinar yang terjadi demikian kecil sehingga walaupun ketebalannya bertambah, sifat transparannya tidak banyak terpengaruh. Beberapa ciri khas yang dimiliki selain bening dan tembus pandang yakni, kuat, lentur dan tahan lama, mudah dibentuk dan memiliki berat yang lebih ringan dibanding kaca.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement