REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB) mengeluarkan pernyataan resmi ihwal penangkapan salah satu dosennya berinisial AB. Terdapat empat pernyataan sikap yang diambil oleh IPB.
"Sehubungan dengan penangkapan salah satu dosen IPB, saudara AB oleh aparat penegak hukum, berikut sikap Institut Pertanian Bogor (IPB)," kata Kepala Biro Komunikasi IPB Yatri Indra Kusumastuti dalam pesan resminya, Senin (30/9).
Pertama, IPB menghormati proses hukum yang berlaku dan akan menunggu kepastian hukum bagi AB. Kedua, IPB berharap proses hukum tersebut berjalan transparan, akuntabel dan adil.
Ketiga, lanjut Yatri, IPB telah memiliki aturan yang jelas tentang norma dan etika dosen serta ketentuan bagi yang melanggarnya. Keempat, IPB berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa dan menentang segala aksi kekerasan yang merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa dengan tujuan dan alasan apapun.
Yatri menambahkan, IPB akan senantiasa menjaga ruh dan amanat sebagai lembaga pendidikan tinggi di Indonesia dalam kondisi apapun. Yatri menegaskan IPB akan terus berkomitmen untuk mengedepankan kultur academic excellence (keunggulan akademik).
"Agar menghasilkan inovasi yang bermanfaat untuk kemajuan bangsa," tuturnya.
Diketahui, AB ditangkap di kediamannya di Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (28/9) pukul 01.00 WIB. Penangkapan dilakukan langsung oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya.
AB diduga menyiapkan sebanyak 28 bom molotov untuk diledakkan saat aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI yang berlangsung di Jakarta, paginya. AB ditangkap bersama lima terduga tersangka lainnya, yakni SG, YF, AU, OS dan SS.
Rektor IPB, Arif Satria mengatakan, bahwa dosen AB cukup aktif di organisasi atau kelompok kajian tertentu. "Ada study club, tapi untuk sementara anonim saja dulu (nama kelompoknya)," Ujar dia ketika dikonfirmasi Republika melalui pesan singkat, Senin (30/9).
Menurut Arif, di lingkungan kampus, AB merupakan dosen yang baik. Oleh karena itu, ia merasa kaget ketika mendengar bahwa AB ditangkap petugas keamanan.
"Karena beliau dosen yang sangat baik dan suka menolong," Kata dia.