REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Pakar kelautan dan perikanan yang juga guru besar Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS menyampaikan pidato kunci (keynote speech) berjudul “Pembangunan Ekonomi Berbasis SDM Unggul dan Industri 4.0 Untuk Mewujudkan Indonesia Yang Maju, Adil-Makmur dan Berdaulat”.
Ia menyampaikan pidatonya pada Seminar Nasional “Perubahan Paradigma Dunia Usaha Berbasis Transformasi Digital” yang diadakan oleh Dewan Pengurus Pusat Himpunan Alumni IP, dan Perhimpunan Organisasi Alumni PTN Indonesia (HIMPUNI), di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Darmaga, Bogor, Selasa (15/10).
Seminar dalam rangka Dies Natalies IPB yang ke-56 itu dibuka oleh Prof Dr Dhodik Nurochmat, wakil rektor IPB. Acara itu dihadiri Fathan Kamil, ketua umum DPP HA (Himpunan Alumni) IPB serta hampir semua Ketua DPD HA IPB Provinsi seluruh Indonesia
Pembicara lain adalah Bahlil Lahadalia (ketua umum HIPMI), Andre Rahadian, SH, MBA (ketua umum ILUNI UI), dan Oddy Joinaldi (pengusaha pertanian dan peternakan). Acara itu dihadiri oleh sekitar 500 peserta dari berbagai daerah.
Dalam paparannya, Rokhmin mengajak para alumni perguruan tinggi (PT) memanfaatkan tranformasi teknologi informasi yang ditandai oleh revolusi industri 4.0 untuk terjun ke dunia usaha mengembangkan sektor produksi dan ekonomi riil untuk menciptakan lapangan kerja.
Suasana Seminar Nasional “Perubahan Paradigma Dunia Usaha Berbasis Transformasi Digital” yang diadakan oleh Himpunan Alumni IPB, dan Perhimpunan Organisasi Alumni PTN Indonesia (HIMPUNI).
Ia mengemukakan, profil lulusan perguruan tinggi yang diperlukan di era industri 4.0 dan diperlukan iklim global adalah memiliki kompetensi iptek sesuai program studinya (hard skills), menguasai iptek dasar industri 4.0, memiliki jiwa entrepreneurship, dan memiliki kemampuan soft skills (seperti motivasi, kreatif, inovatif, adaptif, kerja sama dan leadership).
“Selain itu, sehat jasmani dan rohani; memiliki etos kerja unggul dan akhlak mulia; serta beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa,” kata Rokhmin dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia mengajak insan perguruan tinggi mengasah jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), yaitu suatu kemampuan untuk merubah sesuatu yang tidak atau kurang ada gunanya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, bernilai tambah, dan bernilai ekonomi. “Jadilah entrepreneur,” kata mantan menteri kelautan dan perikanan itu.
Mengutip pernyataan konglomerat, Rokhmin menyebutkan, “Seorang entrepreneur adalah yang mampu mengubah sampah menjadi berkah.”
Ketua Umum Masyarakat Akuakultur itu menyebutkan ciri-ciri utama seorang entrepreneur, yakni kreatif, inovatif, bisa membaca dan menciptakan peluang, berani ambil resiko (risk taker) yang terukur (calculated risks), pantang menyerah, disiplin, tekun, berorientasi pada hasil (result-oriented), dan sabar.
Ia juga mengemukakan, ada 16 unsur kemampuan untuk pendidikan abad ke-21, yang dibagi menjadi tiga kelompok kemampuan. Ketiganya adalah keterampilan ilmu dasar (yang digunakan sehari-hari), yakni membaca, berhitung, sains, teknologi informasi (TI), keuangan, serta dan kewarganegaraan dan budaya; kompetensi (sikap dalam menghadapi tantangan/persoalan), yakni memecahkan masalah/berpikir kritis, kreativitas, dan komunikasi; dan kualitas karakter (rasa ingin tahu, inisiatif, ketekunan, adaptasi, kepemimpinan, dan pemahaman sosial budaya.