REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH – Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh, menggelar Talkshow Pendidikan. Talkshow yang mengusung tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Peran Manajemen Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Era 21” itu digelar di Taufik Kopi Meulaboh, Jumat (25/10).
Talkshow ini menghadirkan narasumber tunggal Rahmad Syah Putra MPd, Mag. Ia merupakan praktisi dan peneliti bidang pendidikan. Talkshwow itu diikuti sebanyak 50 peserta yang merupakan pengurus HMP Manajemen Pendidikan Islam STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.
Ketua HMP Manajemen Pendidikan Islam, Zulhilmi mengatakan, kegiatan talkshow ini merupakan kegiatan rutin yang merupakan bagian dari program diskursus ilmiah. Tujuannya untuk memperoleh dan mengkaji informasi baru tentang perkembangan terkini dunia pendidikan.
“Talkshow ini merupakan kegiatan rutin dari program diskursus ilmiah yang diselenggarakan oleh mahasiswa MPI STAIN Meulaboh untuk mendiskusikan hal- hal seputar isu-isu terbaru terhadap perkembangan dunia pendidikan,” kata Zulhilmi dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Narasumber foto bersama pengurus HMP MPI usai kegiatan talkshow pendidikan.
Sementara itu, Rahmad Syah Putra dalam materinya mengatakan bahwa perkembangan teknologi merupakan salah satu tantangan yang harus disikapi dalam dunia pendidikan.
Ia menjelaskan bahwa akhir-akhir ini sedang populer istilah disrupsi. Banyak yang beranggapan bahwa era disrupsi adalah hal yang menakutkan bagi para pendidik terutama dalam perkembangan teknologi.
“Apabila berbicara revolusi industri 4.0, kita bicara soal kesiapan dan tantangan ke depan. Tentu saja dunia pendidikan harus mampu mengikuti arus revolusi industri ini. Hal itu mengingat tuntutan para pendidik dan pemerhati pendidikan untuk mencetak dan menghasilkan generasi melenial yang akan mengisi era revolusi 4.0,” kata Rahmad.
Untuk itu, Rahmad mengajak mahasiswa khususnya Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAIN Meulaboh untuk merespon kebutuhan revolusi industri dengan mempersiapkan diri guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga bisa bersaing di kancah global.
“Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 diperlukan berbagai persiapan, salah satu di antaranya adalah perbaikan SDM dengan cara mengubah sikap dan pola pikir peserta didik saat ini. Kemudian peran sekolah dan pemerintah dalam mengembangkan minat dan bakat generasi penerus bangsa serta pengembangan institusi pendidikan tinggi untuk mengubah model dan pola-pola lama sistem pembelajaran dan penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini,” papar Rahmad.