REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - - Tantangan era revolusi industri 4.0 di berbagai sektor produksi dan jasa pelayanan cukup besar. Kondisi itu, menuntut semua pihak untuk dapat meningkatkan kepasitas serta kualitas aspek sarana prasarana dengan berbasiskan pada perkembangan teknologi digital atau daring. Universitas Islam Bandung (Unisba) pun menyiapkan lulusannya agar semakin berkualitas.
Menurut Rektor Unisba, Edi Setiadi, pihaknya selama ini terus berupaya mewujudkan tantangan era revolusi industri 4.0 di seluruh akademik fakultas maupun program studi mahasiswa. Salah satu upaya yang dilakukan Unisba, dengan meningkatkan nilai akreditasi di Fakultas Kedokteran (FK).
Agar, kata dia, kualias FK bisa berbanding lurus dengan kualitas pendidikan dan kompetensi dari para lulusannya di dalam dunia kerja. "FK Unisba menjadi salah satu fakultas yang sedang kami dorong untuk mendapat Akreditasi A Nasional LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia) di tahun ini," ujar Edi di acara Orasi Ilmiah menyambut Milad Fakultas Kedokteran Ke-15 Universitas Islam Bandung bertajuk Global Collaboration to Develop Medical Research and Education Excellencies, di Aula Unisba, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Jumat (1/11)
Edi mengatakan, setelah beberapa fakultas yang ada di Unisba mendapatkan akreditasi A, pihaknya sedang memproses akreditasi untuk FK Unisba.
"Usia FK ini sudah 15 tahun ini sudah matang dan raihannya yang akan diperoleh dari akreditasi, mudah-mudahan dapat A sudah di upload tinggal nunggu visitasi. Kami optimistis dapat A," katanya.
Edi berharap, dengan mendapatkan akreditasi A, maka Fakultas Kedokteran akan semakin baik dan mendapatkan kepercaayaan masyarakat semakin tinggi. Selain itu, kalau akreditasinya A, maka FK Unisba bisa mendapatkan kuota maksimal 250 mahasiswa.
"Jadi nanti bisa menambah 250. Kalau sekarang kan 200 mahasiswa kami nggak berani melebih karena ketentuan Ristek Dikti-nya," katanya.
Selain itu, kata dia, dalam rangka bentuk terhadap tri dharma perguruan tinggi, FK sedang mempersiapkan berdirinya rumah sakit pendidikan Unisba. Ini dibuat, sebagai upaya untuk meningkatakan pelayanan pendidikan dan juga kesehatan masyarakat.
“Saya berharap dimasa pemimpinan saya minimal kita sudah memiliki lahan untuk pembangunan rumah sakit pendidikan, sebagai upaya untuk meningkatakan pelayanan pendidikan dan juga kesehatan masyarakat,” paparnya.
Hal senada disampaikan oleh, Dekan FK Unisba, Ieva B Akbar. Menurutnya, dengan diraihnya akreditasi A, akan berdampak pada maksimalnya kualitas kegiatan pendidikan di FK Unisba.
“Tahun ini mau tidak mau kami memang harus mengejar akreditasi A, karena ini salah satu bentuk komitmen kami agar FK Unisba berkualitas," katanya.
Yakni, kata dia, dengan memenuhi tujuh standar penilaian yang telah ditentukan, seperti visi misi, tata kelola manajemen, kurikulum pembelajaran, SDM, penelitian dan pengabdian masyarakat, kerja sama, serta sarana dan prasarana. "Semua sudah dipersiapkan dengan baik, tinggal menunggu visitasi dari tim asesor penilai saja. Semoga hasilnya bisa keluar dan bagus,” katanya.
FK Unisba pun, kata dia, mengejar akreditasi A di dasari oleh keinginan menjadikan FK yang maju dan terkemuka di tingkat ASEAN pada 2025. Saat itu, terdapat 91 fakultas kedokteran di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di tanah air yang semuanya tengah mempersiapkan diri mengahadapi tantangan di era revolusi 4.0.
Karena, kata dia, dalam era revolusi 4.0 semua pencapaian diukur oleh kecepatan, prestasi, dan inovasi. Hal itu, sesuai motto Unisba, yakni Quality, Reputation, and Inovation, sebagai modal menjadi institusi yang dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.
"Serta mampu menghasilkan para lulusan dokter yang profesional dan berakhlakul karimah yang akan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," katanya.