REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO - Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar International Current Breakthrough in Pharmacy (ICB-Pharma) 2019 di Gedung Induk Siti Walidah UMS Kabupaten Sukohajo, Jawa Tengah, pada Sabtu-Ahad (16-17/11). ICB-Pharma 2019 mengangkat tema "Assembling Science and technology for advanced pharmacy and cancer chemoprevention".
Kegiatan yang bekerja sama dengan Indonesian Society for Cancer Chemoprevention (ISCC) tersebut fokus isu-isu yang dibahas terkait kefarmasian dan penyakit kanker. Ketua panitia kegiatan, Peni Indrayudha, mengatakan rangkaian kegiatan berupa seminar internasional disambung dengan presentasi penelitian dari para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
"Dalam seminar, kami mendatangkan beberapa pembicara dari beberapa negara. Dilanjutkan dengan oral presentation pararel. Jadi pesertanya juga mempresentasikan hasi-hasil penelitiannya. Selain itu, ada Poster Prsentation" kata Peni seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad.
Jenis penelitian yang dipresentasikan terbagi dalam enam tema penelitian. Peni menyebut ada 30 peserta poster presentation dan 70 peserta oral presentation. Mereka datang dari berbagai kampus di Indonesia.
Seminar internasional mendatangkan lima pembicara, yakni profesor dari Nara Institute Of Science and Technology Jepang Jun-Ya Kato, profesor dari National University Of Singapore, Singapura Koji Itahana, profesor dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) Mohd Fadzelly bin Abu Bakar, profesor dari Graduate School of Medicine and Pharmaceutical Sciences Jepang Takenori Tomohiro, serta dosen UMS Erindyah R Wikantyasning.
Peni berharap kegiatan tersebut mampu meningkatkan kerja sama antar perguruan tinggi termasuk UMS dalam melakukan penelitian khususnya di bidang farmasi. Kemudian, dengan mengundang para penelti ataupun pembicara dari luar negeri, dianggap penting untuk menjalin kerjasama antar lembaga yang sejauh ini telah dilakukan oleh Fakultas Farmasi UMS.
"Jadi kemungkinan ke depan kami akan reseach bersama dengan kampus-kampus pendatang. Dan dimungkinkan kami juga akan mengirim dosen farmasi UMS untuk melakukan studi lanjut S3 Jepang," pungkas Dosen Farmasi UMS yang juga lulusan S3 University of Nottingham tersebut.