REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta meraih dua penghargaan tingkat nasional sekaligus. Mereka yakni Anistyatun Nur Azizah, Noval Mochamad Faza, dan Nurul Izzah Adi Ningsih.
Mereka merupakan mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Suka. Ketiganya berhasil meraih juara satu lomba Media Pembelajaran Matematika Tingkat Nasional 2019.
Lomba tersebut diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika IAIN Salatiga, belum lama ini. Yang mana, merupakan rangkaian acara Festival Pendidikan Matematika II.
Anistyatun mengatakan, penghargaan tersebut didapat karena inovasi yang sudah dilakukan. Mereka menciptakan media pembelajaran matematika interaktif berupa aplikasi game edukasi.
Game edukasi tersebut diberi nama BANK KONG. Penamaan aplikasi diambil dari materi yang mereka angkat yakni kesebangunan dan kekongruenan.
Ia mengaku, butuh waktu yang tidak sedikit untuk memersiapkan media pembelajaran tersebut. Yang mana, ia dan kedua temannya membutuhkan waktu setidaknya tiga minggu.
"Dalam aplikasi ini menggunakan pendekatan matematika realistik, dengan harapan media ini tidak hanya menyajikan materi tetapi juga dapat memancing pengguna untuk membangun konsep materi," kata Anistyatun, Selasa (19/11).
Menurutnya, ia dan teman-temannya berhasil menyisihkan ratusan pesaing dari berbagai universitas dalam lomba tersebut. Perlombaan ini, lanjutnya, dimulai dari babak penyisihan.
Setelah itu, diambil tujuh karya terbaik untuk maju ke babak final di IAIN Salatiga. Lomba ini dinilai oleh tiga dosen, salah satunya merupakan dosen teknik informatika dan dua dosen pendidikan matematika.
Penghargaan lainnya yang diraih mahasiswa UIN Suka yakni dalam kompetisi Walisongo Science Competition (WSC) 2019 yang digelar UIN Walisongo. Erni Yuliana, meraih juara tiga cabang lomba microteaching.
Erni mengatakan, ia bersama dosen pembimbing telah menyiapkan diri untuk lomba tersebut sebelumnya. Butuh waktu satu pekan baginya untuk melakukan persiapan.
Menurutnya, lomba tersebut dapat menjadi ajang pelatihan bagi calon guru untuk menjadi terampil. Yakni terampil dalam desain pembelajaran, model pembelajaran serta menumbuhkan rasa percaya diri.
"Lomba ini diharapkan menjadi ajang calon-calon pendidik untuk mengasah skill mengajarnya. Sehingga kelak mampu mencetak generasi emas untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," kata Erni.
Ikuti Whatsapp Channel Republika