REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Direktorat Perguruan Tinggi dan Kelembagaan Islam (PTKI) Kemenag dan BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) melakukan visitasi akreditasi ke STAI Al Bayan Makassar, Ahad (15/12).
Visitasi tersebut langsung dihadiri oleh Direktur Dit PTKI, Prof Dr M. Arskal Salim GP, MAg, dan assessor BAN PT, Dr Syamsu Niam MAg bersama tim.
Dalam sambutannya, direktur PTKI menyampaikan bahwa visitasi adalah tahapan untuk memastikan kebenaran di lapangan terhadap pendirian sebuah perguruan tinggi. "Visitasi ini sebagai langkah untuk memastikan bahwa calon perguruan tinggi memiliki perangkat infrastruktur, kecukupan dosen, maupun administrasi lainnya. Sebab, hal ini sangat penting dalam rangka menghadirkan perguruan tinggi yang berkualitas," ujar Prof Arskal seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Menurut Dr Abdul Aziz Qahar Mudzakkar MSi, ketua Badan Pembina Yayasan Al Bayan, kehadiran Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Bayan ini sangat penting dalam rangka mempersiapkan guru-guru yang berkualitas untuk disebar ke seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah saat ini Pesantren Hidayatullah sudah tersebar di lebih 500 pesantren di seluruh Indonesia. Jadi kami memastikan bahwa alumni STAI Al Bayan nanti tidak akan jadi pengangguran," ujar Aziz.
Penyerahan tanda bukti visitasi STAI Al Bayan Makassar.
Dalam visitasi tersebut dilakukan verifikasi terhadap administrasi kelengkapan untuk menjadi Sekolah Tinggi seperti kelengkapan dosen, ruang kuliah, dan perpustakaan. Suwito Fatah, ketua Yayasan Al Bayan menyebutkan, STAI Al Bayan menyiapkan informasi dan data yang sebenarnya untuk menjadi sebuah Sekolah Tinggi.
Ia berharap visitasi ini mendapatkan hasil terbaik untuk STAI Al Bayan menjadi sekolah tinggi yang ada di Makassar dengan program study S1 PGMI, S1 Tadris Matematika dan S1 Ekonomi Syariah.