Jumat 27 Dec 2019 15:08 WIB

Universitas Jember Jadi Habitat 20 Spesies Burung

Banyak burung berkembang biak di Universitas Jember karena vegetasinya beragam

Universitas Jember
Foto: flickr.com
Universitas Jember

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER - Kompleks Kampus Universitas Jember menjadi tempat hidup setidaknya 20 spesies burung. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember, Agung Kurnianto.

"Banyak burung memilih berkembang biak di Kampus Tegalboto karena vegetasinya beragam dan terjaga dengan baik," kata Agung Kurnianto di Jember, Jumat (27/12).

Ia menjelaskan dari pengamatan burung yang dilakukan tanggal 22 Desember 2019, telah ditemukan sedikitnya 20 jenis burung yang berkembang biak. Diantaranya cekakakjawa, trucukan, caladitilik atau pelatuk, kutilang, sepah kecil, layang-layang loreng, dan wiwekkelabu.

Hasil pengamatan Agung juga menunjukkan adanya dua jenis burung yang biasa hidup di hutan di kompleks Kampus Universitas Jember Tegalboto, yakni burung bondol haji dan takur ungkut-ungkut.

Agung menjelaskan, keragaman jenis burung di suatu lokasi menjadi salah satu indikator bahwa ekosistem di daerah tersebut tergolong baik. Ia memperkirakan jenis burung yang tinggal di kompleks kampus Uiversitas Jember lebih dari 20 karena ada kemungkinan area itu menjadi tempat transit burung-burung yang bermigrasi.

"Secara teratur burung migran berpindah dari daerah asalnya karena menghindari musim dingin ke daerah yang lebih hangat guna mencari makan. Nah karena vegetasi di kampus bagus, maka mereka betah tinggal di sini," katanya.

Agung menjelaskan bahwa biasanya burung migran mulai meninggalkan daerah asalnya di wilayah Asia Timur sekitar bulan September dan kembali lagi ke wilayah Asia Timur pada Maret.

Dia mengatakan bahwa keberadaan beragam jenis burung di kompleks kampus menunjukkan bahwa ekosistem kompleks kampus sehat sehingga bisa menyediakan banyak makanan bagi satwa liar.

"Keanekaragaman hayati di Kampus Tegalboto wajib dijaga karena jarang ada wilayah di kawasan perkotaan yang memiliki jenis burung hingga 20 jenis," katanya.

Upaya untuk menjaga ekosistem, menurut dia, antara lain bisa dilakukan dengan melarang perburuan hewan, menjaga vegetasi, dan mengimbangi pembangunan dengan penghijauan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement