REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Dua lembaga dari Jepang, yakni Yayasan Soka Gakkai International (SGI) dan Soka University of Japan (SUJ) akan menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam bidang pendidikan.
Hal itu dibahas dalam pertemuan makan siang Ketua Umum PDI-Perjuangan yang juga presiden ke-5 RI, Dr HC Megawati Soekarnoputri, dengan pihak SGI dan SUJ di Hotel Prince Park Tower, Tokyo, Jepang, Senin (6/1). Dalam pertemuan tersebut didiskusikan tentang rencana kerja sama antara SUJ dan SGI dengan Indonesia melalui PDI-Perjuangan.
“Kerja sama itu mencakup empat bidang. Yaitu, bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pendidikan; R&D (penelitian dan pengembangan atau litbang) serta pengembangan inovasi; pengelolaan lingkungan hidup; dan pemberdayaan perempuan,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan, Prof Rokhmin Dahuri melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (7/1).
Rokhmin, yang juga pakar kelautan dan perikanan dari IPB University mendampingi Megawati dalam pertemuan tersebut. Sejumlah tokoh lain juga ikut mendampingi Megawati.
Mereka adalah Dr Ahmad Basarah (wakil Ketua MPR RI dan ketua DPP PDI-Perjuangan Bidang Hubungan LN), Herman Heri (ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP), Prof Purnomo Yusgiantoro (mantan Menteri ESDM Kabinet Gotong Royong) dan Prof Bambang Wibawarta (UI, doktor Alumni Waseda University, Jepang).
Megawati akan menerima gelar doktor kehormatan (HC) dari Soka University of Japan (SUJ).
Sementara itu, pihak SGI dipimpin oleh Dr Hiromasa Ikeda (wakil Presiden SGI), dua wakil Rektor Soka University of Japan (SUJ), direktur Kerja sama Internasional SUJ, direktur Public Relations SUJ, dan tiga Pengurus SGI untuk Indonesia (Ny Pulim, Ny Elly, dan Dr Taguchi).
Dalam pertemuan tersebut, pihak SGI dan SUJ menjelaskan kepada Megawati tentang sejarah SGI dan SUJ, serta tentang persiapan acara penganugerahan Dr HC dari SUJ kepada Megawati Soekarnoputri.
“Penganugerahan gelar doktor kehormatan itu akan digelar di Kampus SUJ, Tokyo, Rabu (8/1) pukul 08.30 - 12.30,” kata Rokhmin yang juga menteri Kelautan dan Perikanan di era Kabinet Gotong Royong.