Rabu 15 Jan 2020 16:19 WIB

26 Mahasiswa Indonesia Kuliah Kedokteran Al-Azhar Kairo

Sepanjang sejarah Al Azhar Kairo, pertama kali mahasiswa Indonesia kuliah kedokteran

(ilustrasi) Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
Foto: tangkapan layar wikipedia
(ilustrasi) Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ajaran 2019-2020 ini, terdapat 26 mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi Kedokteran di Universitas Al-Azhar Kairo. Mereka dari 18 perempuan dan 8 laki-laki. Mereka adalah alumni Pondok Modern Gontor, dan satu diantaranya alumni Pondok Modern Tazakka.

Mereka adalah mahasiswa perdana asal Indonesia yang studi di kedokteran Al-Azhar sepanjang sejarah 10 abad lebih universitas itu. Umumnya, mahasiswa Indonesia bila ke Al-Azhar mengambil jurusan keagamaan. Berbeda dengan mahasiswa asal Malaysia, sejak beberapa tahun terakhir ratusan mahasiswanya masuk di kedokteran.

Baca Juga

Untuk menempuh di Fakultas Kedokteran, maupun fakultas-fakultas sains lainnya, disyaratkan menggunakan ijazah yang telah disetarakan (akreditasi) oleh Al-Azhar untuk bidang sains. Diketahui, Al-Azhar sebagai menerbitkan penyetaraan ijazah untuk bidang untuk ilmu-ilmu keislaman, dan ilmyuuntuk ilmu-ilmu sains dan teknologi seperti MIPA, kedokteran, farmasi,dan teknik.

"Alhamdulillah, beberapa pesantren telah mendapatkan penyetaraan itu dari Al-Azhar Kairo diantaranya Gontor, Darunnajah dan Tazakka serta beberapa yang lain" ujar Ghifaria salah seorang mahasiswa penerima beasiswa Al-Azhar.

Mahasiswa Kedokteran Universitas Al-Azhar Hisyam Al-Faruq mengatakan menempuh studi kedokteran di Universitas Al-Azhar yang identik dengan khazanah keilmuan Islami yang berkembang di Mesir bagaikan menyelam sambil minum air. Sembari mempelajari ilmu kedokteran di Al-Azhar, ilmu agama pun bisa didapatkan dari para masyayikh Azhar.

Hisyam mengutip apa yang dikatakan salah satu Trimurti Gontor, KH Imam Zarkasyi, "Jadilah ulama yang intelek, bukan intelek yang tahu agama."

Menurut dia, menjadi dokter bukan sekadar menyembuhkan penyakit pasien. Dokter akan memberikan fatwa kepada pasien. Maka dokter yang santri dan santri yang dokter adalah sebuah kebutuhan masa depan.

"InsyaAllah, 6 hingga 7 tahun mendatang, dua puluh enam dokter perdana alumni Al-Azhar Kairo akan segera berkiprah untuk Indonesia. Dan, insyaAllah akan disusul oleh mahasiswa-mahasiswi lainnya pada tahun-tahun mendatang," ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement