Rabu 22 Jan 2020 11:37 WIB

UNS Kukuhkan Tiga Guru Besar

Guru besar UNS diimbau terjun ke masyarakat.

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Sebelas Maret
Universitas Sebelas Maret

REPUBLIKA.CO.ID,  SURAKARTA -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menambah tiga Guru Besar baru. Mereka berasal dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Ketiga guru besar yang dikukuhkan masing- masing adalah Diah Kristina yang merupakan Guru Besar ke-24 FIB dan ke-213 UNS, Eddy Heraldy yang merupakan Guru Besar ke-17 FMIPA dan ke-214 UNS. Selanjutnya adalah Mulyanto yang merupakan Guru Besar ke-63 FKIP dan ke-215 UNS. Pengukuhan ke-tiga Guru Besar ini dilakukan Rektor UNS.

Baca Juga

Adapun pada acara pengukuhan Guru Besar kali ini, Diah Kristina menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul Penciptaan “Verbal Branding” Produk dan Jasa Berperspektif English For Specific Purposes (ESP). Eddy Heraldy menyampaikan pidato pengukuhannya, dengan judul Pemanfaatan Limbah Operasional Pembangkitan Listrik Tenaga Uap untuk Pembangunan yang Berkelanjutan. Sementara itu, Mulyanto membacakan pidato pengukuhannya dengan judul Model Pelatihan Pengembangan Desain Batik pada Usaha Kecil Menengah (UKM).

Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan seluruh Guru Besar yang ada UNS diimbau untuk aktif terjun ke tengah- tengah masyarakat guna berinteraksi dan ‘memotret’ berbagai persoalan sosial di masyarakat. Hal ini penting dilakukan guna mendengarkan langsung‘suara’ masyarakat, sekaligus untuk menggali ide, gagasan serta kreatifitas yang bermabfaat, dalam rangka mengaplikasikan karya ilmiah mereka.

“Dengan begitu, karya ilmiah para guru besar ini bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat,” kata Rektor UNS,  Jamal Wiwoho, pada sambutan pengukuhan tiga Guru Besar UNS, yang dilaksanakan di gedung Auditorium GPH Haryo Mataram, Selasa (21/1).

Menurut Jamal, semua Guru Besar UNS harus mau ‘menanggalkan’ toganya, berani keluar kampus dan hadir untuk membuka diri kepada masyarakat. Sehingga Guru Besar UNS bisa mendengar langsung suara masyarakat terkait dengan persoalan yang masih dihadapi. Tujuannya, tak lain untuk menciptakan inovasi serta memunculkan ide serta berbagai karya kreatif guna membahagiakan kehidupan masyarakat. Selain itu juga berharap agar Guru Besar UNS tidak pernah lelah dalam berkarya.

“Guru Besar akan mulia karena karya- karya kreatifnya. Maka, untuk menjaga eksistensi sebagai Guru Besar, berkarya harus terus dilakukan,” ucap Rektor UNS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement