REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Indonesia (UI) mengintensifkan penggunaan e-learning dalam metode pembelajarannya. Metode tersebut bukan saja bagi mahasiswa sendiri, namun juga diharapkan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Hal tersebut dikatakan Rektor UI Prof Ari Kuncoro dalam pidato wisudawan UI Semester Gasal Tahun Akademik 2019/2020, di Balairung UI Depok, Sabtu (1/2).
Ari menyebutkan perubahan disrupsi teknologi yang dinamis telah berpengaruh pada kehidupan manusia, terutama dalam cara kita melakukan komunikasi. Hal tersebut juga mengubah peran dosen dan mahasiswa.
"Salah satu akibat teknologi bagi pendidikan tinggi adalah hilangnya dinding dan batas ruang kelas, kampus, wilayah bahkan negara yang pada gilirannya berdampak pada efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar," ujarnya.
Salah satunya yang berkembang dan semakin populer adalah metode Massive Open Online Courses (MOOCs) yang mampu menciptakan forum interaktif antarsiswa dan pengajar, sehingga membawa perubahan mendasar dalam cara seseorang memperoleh pengetahuan. Hal ini membawa dampak pada pengelolaan sistem pendidikan.
Menurutnya, selama 171 tahun mengabdi pada bangsa dan 70 tahun dengan penuh kehormatan menyandang nama bangsa, UI terus berkomitmen menjadi institusi pendidikan tinggi yang berkualitas, unggul, dan mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah pendidikan tinggi global. Hal ini dibuktikan dengan semakin diakuinya UI di tingkat internasional. Saat ini UI menempati peringkat 296 perguruan tinggi terbaik di dunia, dan peringkat 59 di Asia.
Ketua DPR RI Puan Maharani dalam pidatonya saat acara wisudawan UI tersebut mengatakan sumber daya manusia adalah kunci untuk mewujudkan masa kejayaan Indonesia. Tentunya agar SDM kita benar-benar menjadi penggerak kejayaan Indonesia maka dunia perguruan tinggi menjadi kunci.
"Apalagi di UI yang saat ini dipandang dunia sebagai universitas nomor satu di Indonesia," ujarnya.
Lulusan UI sebagai generasi muda yang mewarisi bangsa dan negara Indonesia yang besar dan beragam, harus ikut mengambil peran dan tanggungjawab dalam menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Maka di usia UI yang ke 70 saya mendorong UI menjadi barometer dunia perguruan tinggi dalam nation and character building, yaitu membentuk manusia Indonesia yang cinta tanah air, percaya diri, dan berkemauan untuk mandiri. Kami di DPR sangat menantikan ide-ide orisinil dari para pakar di Universitas Indonesia yang akan memperkaya kajian dan pertimbangan dalam penyusunan Undang-Undang," ujarnya.