REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BESAR -- Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) bekerja sama dengan salah satu perusahaan asal Malaysia, akan membangun pabrik garmen di kawasan Lampeunerut, Banda Aceh. Kesepakatan tersebut ditandai MoU kerja sama yang ditandatangani oleh Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal dengan perusahaan Rasyid Ulong Enterprises SDN BHD Penang Malaysia, Rabu (5/2).
Rektor Unsyiah Samsul Rizal menyambut baik kerja sama tersebut yang merupakan bagian dari pengentasan kemiskinan di Aceh. Selain itu juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dan alumni Unsyiah.
“Pabrik garmen ini akan masuk dalam unit pengembangan bisnis Unsyiah dan menjadi laboratorium praktikum bagi mahasiswa jurusan tata busana,” katanya.
Ia mengatakan ketika proses tersebut berjalan baik, pihaknya juga akan melibatkan masyarakat sehingga dampak ekonominya akan lebih terasa. Ia menambahkan sebagai permulaan, proses produksi menggunakan aula program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unsyiah di Lampeunerut. Sementara aktivitas mahasiswa PGSD nantinya akan dipindahkan ke kampus utama Unsyiah di Darussalam.
“Ini sesuai dengan master plan Unsyiah yang tahun ini akan membangun gedung baru untuk perkuliahan FKIP, tempat prodi PGSD bernaung, di kawasan Sektor Timur, Darussalam,” kata Samsul.
Managing Director of The Rasyid Ulong Enterprises, Tuan Haji Muhammad Rasyid Ulong, mengatakan perusahaan yang ia pimpin ini telah bergelut di industri tekstil sejak 40 tahun lalu. Menurut dia, industri tekstil sangat menjanjikan dan banyak negara yang menjadi tujuan ekspor, salah satunya adalah Timur Tengah.
“Selama ini perusahaan kami fokus memproduksi berbagai perlengkapan tidur yang dipasarkan ke berbagai negara, termasuk ke kawasan Timur Tengah. Arab Saudi merupakan salah satu target pasar yang menjanjikan,” katanya.
Ia berharap mahasiswa Unsyiah dan masyarakat Aceh dapat mengambil peluang tersebut. “Teknologi yang kita miliki di sana (Penang) akan dibawa ke sini. Targetnya untuk pasar Mekkah dan Madinah, yang nantinya akan menjadi souvenir internasional,” katanya.
Ia mengatakan sebagai langkah awal, sebanyak 30 orang akan dikirim ke Penang untuk mengikuti proses magang selama 10 minggu.
“Mereka akan mempelajari seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, manajemen, hingga pemasaran produk. Segala kebutuhan selama magang akan ditanggung oleh perusahaan,” katanya.