REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta menggelar sosialisasi Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-UM PTKIN) 2020. Sosialisasi ini dilakukan agar Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat mengetahui informasi penerimaan mahasiswa.
Ketua Admisi UIN Suka, Aulia Faqih mengatakan, sosialisasi ini juga dilakukan karena adanya beberapa perubahan dalam SPAN-UM PTKIN 2020. Yakni perubahan mengenai jumlah kuota, pola ujian, dan perubahan waktu mendaftar.
"Untuk itu, kami mengundang kepala SMA/SMK/Madrasah Aliyah se-DIY atau petugas operator dan admin PDSS di setiap sekolah untuk mengetahui informasi penerimaan mahasiswa," katanya, di UIN Suka, Sleman, belum lama ini.
Ia menjelaskan, pelaksanaan SPAN-PTKIN akan diawali dengan pengisian dan verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada 6 hingga 10 Februari. Finalisasi pendaftaran dilakukan pada 3 hingga 28 Februari.
"Seleksi tahap I pada 2-13 Maret, seleksi tahap II pada 16-20 Maret dan pengumuman hasil seleksi 10 April 2020," kata Faqih.
Untuk itu, kepada perwakilan sekolah di DIY, ia berpesan agar siswa yang mendaftar memilih program studi (prodi) yang benar-benar diminati. Sehingga, saat pengumuman penerimaan mahasiswa, tidak mengundurkan diri.
"Kerana kalau mundur atau tidak mendaftar ulang, akan merugikan siswa lain yang sebenarnya lebih berminat dan justru tidak diterima," jelasnya.
Sementara itu, pendaftaran UM-PTKIN dimulai pada 15 April hingga 29 Mei pukul 16.00 WIB. Untuk finalisasi pendaftaran, dilakukan pada 15 April hingga 1 Juni.
Pelaksanaan ujian tulis UM-PTKIN ini, kata Faqih, dilaksanakan mulai 15-24 Juni. Sementara, pengumuman hasil ujian ini dilakukan pada 3 Juli 2020. "UIN Sunan Kalijaga mengalokasikan kuota SPAN-PTKIN 445 kursi dan UM-PTKIN 1.113 kursi dari 24 Prodi," jelasnya.