Ahad 16 Feb 2020 17:11 WIB

Mahasiswi Amikom Ukir Prestasi di Kejurnas Pencak Silat

Kejurnas Pencak Silat memiliki misi untuk menelurkan atlet pencak silat baru.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Mahasiswi Amikom ukir prestasi di Kejurnas Pencak Silat. Foto pesilat putri bertanding, (ilustrasi).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Mahasiswi Amikom ukir prestasi di Kejurnas Pencak Silat. Foto pesilat putri bertanding, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinar Sellasugiwa berhasil meraih juara ketiga kategori tanding kelas B putri dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Piala Presiden. Dinar merupakan mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta.

Kejurnas Pencak Silat antarperguruan tinggi seluruh Indonesia ini merupakan agenda dua tahunan yang dihelat secara bergilir. Diikuti sekitar 341 atlet dari 51 perguruan-perguruan tinggi di Indonesia.

Baca Juga

 

Terdapat beberapa nomor kategori yang dipertandingkan dalam ajang ini. Mulai seni tunggal, seni ganda dan seni beregu baik putra maupun putri. Kategori tanding putra ada 10 kelas dan tanding putri enam kelas.

Sedangkan, untuk kategori seni tunggal, ganda dan regu menggunakan senjata berupa toya dan golok. Kejurnas Pencak Silat memiliki misi untuk menelurkan atlet pencak silat baru dari kalangan mahasiswa.

Mereka yang mengikuti ajang ini merupakan atlet baru dengan harapan terjadi regenerasi bibit atlet pencak silat muda. Sekaligus, untuk melestaikan seni bela diri khas Indonesia tersebut.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Yogyakarta, Krisnawati, mengaku bangga atas prestasi yang baru saja ditorehkan mahasiswanya. Terlebih, raihan disumbangkan saat baru memasuki tahun pertama.

"Semoga tahun-tahun berikut prestasinya semakin meningkat dan menjadi inspirasi bagi teman-teman mahasiswa lain," kata Krisnawati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement