Rabu 24 Oct 2012 19:07 WIB

Pemerintah Didesak tidak Hapus Kurikulum Bahasa Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, AROSUKA, SUMBAR -- Ketua Umum Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Sumatera Barat Syafrizal Ben mendesak pemerintah untuk tidak menghapus mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar.

"Jika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap menghapus pelajaran bahasa Inggris, dikhawatirkan bisa memperlambat generasi bangsa untuk mengetahui bahasa Inggris tersebut," katanya di Arosuka, Selasa (24/10).

Menurut dia, perkembangan zaman dan pengaruh arus globalisasi menuntut generasi muda fasih berbahasa Inggris. Jika tidak mereka akan tertinggal dalam persaingan global. "Jika mata pelajaran bahasa Inggris dihapuskan dari kurikulum SD, justru akan memperlambat siswa untuk bisa menguasai bahasa internasional tersebut," ujarnya.

Dia menambahkan, idealnya mata pelajaran bahasa Inggris sudah diajarkan semenjak dini atau bahkan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sehingga kecerdasan anak bisa terasah dan mereka cepat mengerti.

Dia mencontohkan, saat ini jika hendak berkunjung atau bekerja sama dalam bidang apa pun dengan negara lain sangat dituntut untuk bisa menguasai bahasa Inggris. "Jika tidak, kita akan sulit untuk berkomunikasi dan hal itu akan bisa merugikan," ujarnya.

Terkait hal itu, Syafrizal Ben berharap agar pemerintah mengkaji ulang wacana penghapusan bahasa Inggris dalam kurikulum SD, karena akan merugikan generasi bangsa puluhan tahun mendatang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement