Kamis 10 Jan 2013 13:40 WIB

Inilah Kampus Pelopor Pembasmi Narkoba

Rep: Heri Purwata / Red: Citra Listya Rini
Narkoba (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Narkoba (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 235 mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) yang diambil secara acak saat mengikuti ujian diperiksa urinenya. Mereka diperiksa untuk diketahui apakah urinenya mengandung narkoba atau tidak.

Wakil Rektor I UTY, Tri Gunarsih memang untuk pemeriksaan ini mengandung resiko bagi UTY. Namun adanya dukungan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) DIY, jika terbukti terlibat Narkoba direhabilitasi. Sedang mahasiswa yang menjadi pengedar akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Selain itu, UTY juga telah mencanangkan kampus bebas Narkoba. "Karena itu, ini merupakan pembuktian bahwa kampus kita benar-benar bebas Narkoba," kata Tri Gunarsih menjawab pertanyaan Republika di Yogyakarta, Kamis (10/1).

Dijelaskan Tri Gunarsih, untuk melakukan tes ini tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada mahasiswanya. Namun mereka dipanggil ketika sedan mengikuti ujian untuk masuk ke ruang wakil rektor I. "Baru setelah di ruang wakil rektor diberi tahu akan dites urinenya, untuk mengetahui ada kandungan Narkobanya tidak," kata Tri.

Sedang pengambilan sampel urine dilakukan pengawasan dari DPD Granat DIY. Pengawasan dilakukan mulai dari pengosongan air bak kamar kecil sehingga tidak ada proses manipulasi air urine.

Sedangkan pemeriksaan urinenya bekerjasama dengan Hi Lab Diagnostic Center Yogyakarta. Menurut dokter Harjo Mulyono, pemeriksaan urine menggunakan metode imonokromatografi.

Sedangkan kandungan urine yang diperiksa ada tiga jenis narkoba yaitu sabu-sabu, ganja, dan morfin. "Hasilnya semua negatif," kata Harjo Mulyono.

Sementara Tri Gunarsih menambahkan pemeriksaan bukan hanya untuk kepentingan UTY saja. Namun juga untuk kepentingan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Akhir-akhir ini ada kekuatiran dari orangtua untuk menyekolahkan anaknya ke Yogya. Mereka khawatir anaknya terlibat atau kecanduan narkotika," kata Tri Gunarsih.

Karena itu, Tri mengharapkan dengan hasil pemeriksaan yang negatif Narkoba ini bisa meningkatkan animo para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di Yogyakarta. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement