Selasa 29 Jan 2013 21:20 WIB

Jam Pelajaran Agama Ditambah, Sekolah Tangsel Semangat

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Djibril Muhammad
Guru Agama
Foto: Antara
Guru Agama

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN – Penambahan Jam Mata Pelajaran Agama ditanggapi dengan antusias di sejumlah Sekolah Tangerang Selatan (Tangsel). "Ini bagus untuk mendukung moral siswa," ujar Kepala Sekolah SDN IV Pamulang Barat Samlan, kepada Republika, Tangerang Selatan, Selasa (29/1).

Menurut Samlan, program pemambahan jam mata pelajaran yang tadinya dua jam menjadi empat jam sebenarnya sudah dilakukan jauh-jauh hari di SDN IV Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Ini sesuai dengan moto Tangerang Selatan yang Religius. "Salah satu program kita adalah Baca Tulis Alquran untuk mengasah pemahaman agama siswa," ujarnya.

Guru Pelajaran Agam SDN IV Pamulang Barat Ely mengatakan, penambahan pelajaran agama dalam kurikulum membuat siswa lebih mengenal Islam. Banyak anak zaman sekarang yang sudah jauh dari agama, mereka fokus di game online yang sedang marak. "Setidaknya ada yang meng-handle perilaku mereka," imbuhnya.

Ely menambahkan, banyak kesulitan ketika mengembangkan paham keagamaan siswa, karena tingkat pemahaman siswa yang berbeda-beda. Jadi untuk saat ini dibutuhkan penyesuaian melalui kurikulum mana saja siswa yang membutuhkan tambahan pelajaran agama.

Menurut Ely, dari SDN IV Pamulang Barat akan menambah pelajaran agama melalui les yang diberikan seusai jam sekolah. Karena beberapa siswa Kelas IV SDN IV Pamulang Barat, belum lancar menulis huruf Arab dan membaca Alquran. Pengadaan jam belajar tersebut diharapkan bisa membantu siswa yang ketinggalan dalam hal pemahaman.

"Cuma masalah kita ada di kelasnya yang kurang, yang memungkinkan kita bisa memakai di Sore hari, karena Siang dipakai oleh siswa juga," ujar Ely.

Kekurangan kelas masih menjadi masalah utama pengembangan pemahaman lebih lanjut masalah agama. Samlan menjelaskan, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan sudah datang, dan merencanakan akan membangun kelas lebih banyak. "Kita harapkan pembangunan ini bisa selesai, karena masih menunggu pembangunan SMP Pamulang," ujarnya.

Salah Satu orang tua Siswa SDN IV Pamulang Mina (32) mengatakan, penambahan mata pelajaran agama ini sangat berguna untuk menjaga perilaku anak. Anak bisa lebih menghormati orangtua dan mengerti tentang aqidah keagamaan. "Sekarang kan banyak anak yang main internet, susah disuruh shalat," ujar.

Sementara, Kepala Sekolah SMP Plus Nusantara yang terletak di Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Faisal Bakar mengatakan, sebelum ada kabar penambahan jam di Mata Pelajaran Agama, pihaknya sudah melakukan hal tersebut. Di SMP Plus Nusantara pelajaran agama dilakukan selama delapan jam dalam seminggu.

Faisal menambahkan, pada jumat, pelajaran agama diajarkan dengan dua sesi, yang pertama dari pada pukul 07.00 WIB pagi sampai pukul 12.15 WIB siang. Yang kedua, dari pukul 13.00 WIB siang sampai pukul 17.30 WIB sore. "Ini dilakukan demi pemahaman agama siswa," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Tangerang Selatan Sugeng Santoso mengatakan, belum mendapat kabar dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, tapi pada prinsipnya dia sangat mendukung. Karena melihat dibutuhkannya pemahaman agama bagi siswa. "Selain teori, diharapkan ada praktiknya juga," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Mathodah mengatakan, baru mengumpulkan guru agama untuk mengadakan sosialisasi penambahan jam mata pelajaran agama. Rencananya untuk SD penambahan menjadi empat jam dalam seminggu, untuk SMP dan SMA selama tiga jam.

Sosialisasi tersebut juga memanggil narasumber dari Kementerian Agama Pusat demi mendukung pemahaman guru agama mengenai pentingnya palajaran agama. "Penerapannya bulan Juli 2013, jika tidak dilaksanakan atau dimasukkan dalam kurikulum, pihak sekolah akan kita kenakan sanksi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement