REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Rencana penambahan jam pelajaran untuk pendidikan agama di sekolah umum yakni dari dua jam mata pelajaran menjadi empat jam mata pelajaran mendapat tanggapan positif.
''Karena akan lebih ditekankan pada pendidikan karakter, kata Kepala Bidang Mapenda (Madrasah dan Pendidikan Agama) Kanwil Kementerian Agama DIY Noor Hamid, Kamis (31/1).
Ia menambahkan dari segi pengajarnya maupun materi yang akan diajarkan sudah cukup. Saat ini jumlah guru pendidikan agama di DIY sekitar 4.707 orang. Perinciannya: guru pendidikan agama Islam 3.899 orang, Kristen 317 orang, Katholik 435 orang, Hindu 36 orang dan Budha 20 orang.
Kalau dilihat dari sisi penguasaan materi pendidikan agama yang dikuasai oleh guru pendidikan agama selama ini apabila ditambah jam mengajarnya juga sudah cukup . Dia memberi contoh, di pendidikan agama Islam itu ada akhlak, hadits, fiqih, sejarah kebudayaan Islam. Demikian pula untuk pendidikan agama lain juga materinya sejenis.
Jadi, dia menambahkan, sebetulnya materi yang bisa diajarkan oleh guru pendidikan agama sudah banyak. Sekolah umum di DIY sebetulnya sudah banyak yang mengajarkan pendidikan agama lebih dari dua jam per minggu. Sekolah umum di DIY yang pelajaran agamanya sekitar tiga sampai empat jam per minggu sudah sekitar 60 persen dari sekolah umum yang ada di DIY.
Lebih lanjut Noor mengatakan, seandainya nanti aturan tentang pendidikan agama di sekolah umum diberikan empat jam per minggu benar-benar diterapkan, maka akan lebih ditingkatkan kualitas pembelajaran yang menekankan pada aplikasi atau pengamalan agama, bukan teori.
''Kalau di sekolah-sekolah madrasah, ide Pak Nuh sudah lebih dulu diterapkan. Karena Pak Nuh ingin mengintegrasikan pendidikan agama dengan pendidikan umum. Karena Pak Nuh pernah mengenyam pendidikan di madrasah,''tutur dia.
Bahkan sejak tahun 2012, kata Noor, pihaknya telah meminta agar semua mata pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah hingga Madrasah Aliyah terintegrasi dengan pendidikan agama. Misalnya dalam pelajaran biologi tentang manusia harus dihubungkan dengan Alquran dan Hadits. Jadi guru pelajaran non agama juga harus menguasai Al-Qur'an dan Hadits,''tutur dia.
''Karena itu saya meminta Kelompok Kerja Guru dan Musyawarah Guru Matapelajaran membuat buku ajar mata pelajaran dan tahun 2013 ini . Sehingga buku ajar tersebut bisa menjadi referensi. Jika mulai Juli 2013 nanti terjadi perubahan kurikulum akan disesuaikan, kata Noor. nneni ridarineni