REPUBLIKA.CO.ID, BUKIT TINGGI -- Eko Valossohy, guru yang pernah menganiaya muridnya kembali diaktifkan mengajar di SMA Negeri 4 Bukittinggi, Sumbar.
Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kota Bukittinggi, Firdaus, Sabtu mengatakan, Eko Valossohy kembali beraktifitas mengajar bidang studi Pendidikan Kewarga Negaraan sejak Sabtu (2/2).
"Kembalinya Eko Valossohy mengajar setelah adanya surat pengaktifan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat," katanya.
Kasus penganiayaan itu terjadi pada Senin (21/1) sekitar pukul 08.10 WIB. Korbannya adalah Putri Hesti Melani dan Rara Anggita Fela, pelajar kelas X.
Mereka dianiaya akibat terlambat masuk sekolah. Akibatnya, Rara Anggita Fela menderita luka robek pada telingga sebelah kanan, sementara anting-anting di telinga sebelah kiri Putri Hesti Melani patah karena dijewer sang guru. Sejak saat itu, Eko ditarik ke Disdikpora.
Pelaku yang merupakan guru pindahan dari Sumatera Utara itu mengakui telah berbuat khilaf atas apa yang dilakukan tersebut dan meminta maaf kepada kedua siswi tersebut.