Selasa 05 Feb 2013 18:10 WIB

1.778 Bangunan Sekolah di Purbalingga Rusak

Sekolah rusak (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Sekolah rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA--Sebanyak 1.778 bangunan sekolah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengalami kerusakan sejak tahun ajaran 2012-2013.

"Bangunan yang rusak ini mulai dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA)," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Iskhak di Purbalingga, Selasa.

Menurut dia, 1.778 bangunan sekolah yang rusak itu terbagi dalam kategori rusak berat sebanyak 272 buah, rusak sedang 910 buah, dan rusak ringan 596 buah. "Kerusakan terbanyak pada bangunan SD yang tersebar di 476 sekolah, sementara bangunan yang kondisinya baik sebanyak 3.057 buah," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kondisi fisik gedung sekolah dan prasarana lainnya hingga saat ini terperinci untuk jenjang SD dalam kondisi baik sebanyak 1.717 buah, rusak ringan 453 buah, rusak sedang 843 buah, rusak berat 207 buah, dan jumlah perpustakaan sebanyak 135 buah.

Jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dalam kondisi baik sebanyak 783 buah, rusak ringan 121 buah, rusak sedang 56 buah, rusak berat 47 buah, dan perpustakaan 63 buah, sedangkan kondisi fisik bangunan untuk jenjang SLTA dalam kondisi baik 557 buah, rusak ringan 22 buah, rusak sedang 11 buah, rusak berat 18 buah, dan jumlah perpustakaan 27 buah.

"Dari kondisi tersebut, kegiatan fisik pembangunan yang sudah dilaksanakan pada tahun 2012 untuk jenjang SD terdiri rehab sebanyak 1.115 buah, ruang kelas baru (RKB) 29 buah, dan perpustakaan 47 buah, dengan sumber dana berasal dari DAK 2011, DAK 2012, DID, Bantuan Keuangan dan Program Nasional," kata Iskhak.

Sementara itu, untuk kegiatan fisik pada jenjang SMP, kata dia, terdiri rehab sebanyak 139 buah, RKB 18 buah, dan perpustakaan tujuh buah, sedangkan jenjang SLTA terdiri rehab sebanyak tiga buah, RKB 31 buah, dan Unit Gedung Baru (UGB) sebanyak satu buah.

Secara keseluruhan, lanjutnya, jumlah bangunan yang direhab mulai dari jenjang SD hingga SLTA sebanyak 1.257 buah, RKB 78 buah, perpustakaan 54 buah, dan UGB satu buah.

"UGB ini berupa pembangunan gedung SMKN 3 Purbalingga atau SMK Duafa," katanya.

Dengan demikian, kata dia, sarana fisik yang harus pada tahun 2013 untuk jenjang SD terdiri rusak sebanyak 64 buah, rusak sedang 192 buah, rusak ringan 132 buah, sedangkan jenjang SMP terdiri rusak berat 39 buah, rusak sedang 56 buah, dan rusak ringan 44, serta jenjang SLTA terdiri rusak berat 13 buah dan rusak ringan 16 buah.

Terkait dengan SMKN 3 Purbalingga atau SMK Dhuafa yang diresmikan Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko pada hari Selasa (5/2), Iskhak mengatakan bahwa UGB ini dibangun di atas lahan seluas 27.200 meter persegi dengan total luas bangunan mencapai 2.270 meter persegi.

Menurut dia, pembangunan UGB itu meliputi ruang kelas sebanyak dua blok terdiri dari enam kelas, ruang administrasi satu blok, ruang asrama dua lantai, serta ruang makan dan ruang penjaga satu blok.

"Fasilitas lainnya berupa pagar depan, sarana listrik, air bersih, jalan lingkungan, pagar keliling, pertamanan, dan lapangan olahraga," katanya.

Ia mengatakan bahwa anggaran pembangunan SMKN 3 Purbalingga ini mencapai Rp6,8 miliar yang bersumber dari dana insentif daerah (DID) tahun 2011 dan 2012.

Menurut dia, pada tahun 2013 telah dianggarkan kembali dana sebesar Rp2,6 miliar untuk pembangunan asrama putri dan masjid sekolah.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement