REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah diberi tambahan waktu selama tiga hari untuk melengkapi data siswa pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa, kata Sekretaris Panitia Pelaksana Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri Rochmat Wahab.
"Sekolah diberi tambahan waktu hingga 11 Februari untuk melengkapi data siswa. Tapi kalau sekolah tersebut sama sekali belum mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa atau PDSS, sama sekali tidak ada lagi kesempatan untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN pada tahun ini," ujar Rochmat kepada Antara di Jakarta, Jumat (8/2).
Hari ini, Jumat (8/2), menjadi hari terakhir sekolah untuk memasukkan data ke PDSS. Pendaftaran dibuka sejak 17 Desember. Siswa yang sekolahnya tidak memasukkan data ke PDSS tidak bisa mengikuti SNMPTN. Namun siswa tersebut masih bisa mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana sekolah yang berhak mendaftar hanya sekolah yang terakreditasi, maka pada tahun ini semua sekolah baik yang terakreditasi ataupun tidak berhak untuk mendaftar SNMPTN. SNMPTN adalah pola seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi lainnya.
Sebanyak 61 PTN mengikuti program SNMPTN dengan jumlah kuota sekitar 160.000 kursi. Penerimaan masuk PTN dibagi menjadi tiga seleksi yakni SNMPTN dengan porsi minimal 50 persen, kemudian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan porsi minimal 30 persen, dan sisanya melalui ujian mandiri.
Seleksi SNMPTN tidak dilakukan melalui tes tertulis, melainkan diseleksi langsung oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Pengumuman hasil seleksi akan diumumkan pada 28 Mei.