REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan membentuk posko untuk siswa yang putus sekolah. Mendikbud Mohammad Nuh menuturkan posko yang bernama posko pengendalian DO dan keberlanjutan pendidikan dasar dan menengah ini akan dibentuk di tiap dinas pendidikan (disdik) tiap kabupaten/kota.
"Yang tahu persis data berapa anak yang putus sekolah pemerintah kabupaten/kota. Maka posko tersebut dibentuk di dinas pendidikan kabupaten/kota," ujar Nuh Senin (11/2).
Menurut Nuh anak yang putus sekolah dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan. Karena itu Nuh menuturkan perlu ada peran sosial antara kepala sekolah dan guru dalam memantau anak didiknya agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Berdasarkan data dari BPS tahun 2007 dan 2011 secara nasional, 0,68 persen atau kurang lebih sekitar 800000 siswa SD yang DO karena tidak mampu melanjutkan pendidikan ke SMP.
"Kepala sekolah dan guru harus memperhatikan anak didiknya yang sudah lulus. Terutama untuk di tingkat sekolah dasar (SD). Karena ternyata jumlah lulusan SD yang tidak dapat melanjutkan ke SMP cukup tinggi," tutur Nuh.
Nuh mengungkapkan posko yang dibentuk di disdik kabupaten/kota diharapkan dapat mengendalikan jumlah siswa SD yang putus sekolah. "Diharapkan nanti posko melihat jumlah lulusan SD berapa dan berapa yang berhasil melanjutkan pendidikan ke SMP," kata Nuh.
Nuh menambahkan nantinya Kemdikbud akan membentuk tim yang akan memonitor di tiap kabupaten/kota untuk mengecek berapa jumlah calon lulusan SD dan berapa potensi daya serap di tingkat SMP. "Jangan sampai ada yang putus sekolah karena tidak ada kepastian finansial untuk lanjut atau tidak ke SMP," tutur Nuh.
Karena itu Nuh mengungkapkan Kemdikbud akan membuat Beasiswa untuk Siswa Miskin (BSM) yang terintegrasi. "Kami akan buat sistem terintgrasi BSM bagi lulusan SD agar bisa mendapatkan pula BSM ketika melanjutkan ke SMP dan jenjang selanjutnya bahkan sampai perguruan tinggi. Dan ini berlaku untuk siswa kurang mampu yang bersekolah di negeri dan swasta," tutur Nuh.
Nuh menambahkan dengan adanya posko tersebut diharapkan pada tahun ajaran 2013-2014 tidak ada lagi lulusan SD yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke SMP. "Kita akan terus jaga agar anak-anak yang lulus SD bisa lanjut SMP," kata Nuh.