Senin 18 Feb 2013 09:16 WIB

Kalkulator, Alat Bantu Pembelajaran Matematika

Rep: niken paramita/ Red: Taufik Rachman
Tombol-tombol fitur hitungan rumus matematika dalam kalkulator sci-fi
Foto: astroengine.com
Tombol-tombol fitur hitungan rumus matematika dalam kalkulator sci-fi

REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Kasindo (Casio), produsen kalkulator, tak hanya ingin meningkatkan kualitasnya sendirian. Bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika DKI Jakarta, Casio mengadakan semiloka untuk guru matematika SMP.

Dengan tema “Matematics For Golden Generation” ini merupakan kegiatan pertama Casio yang digelar untuk tingkat SMP. Kegiatan ini dalam bentuk training of trainer pembelajaran matematika dengan alat bantu kalkulator.

“Casio selalu ingin memberikan support, baik untuk tingkat SMP maupun SMA,” kata Mulyono, Divisi School Bisnis PT Kasindo (Casio).

Casio memang tidak menyasar langsung kepada anak sekolah, melainkan lebih utama kepada guru-gurunya. Ini karena Casio ingin guru-guru lebih dulu mengetahui tentang teknologi dalam dunia matematika. Setelah itu guru-guru akan dengan sendirinya sebagai media penyebar informasi ke murid-muridnya.

Casio ingin mengedukasi kepada guru, belajar matematika dengan menggunakan kalkulator akan lebih mudah. Tidak hanya lebih mudah penghitungan matematika dengan kalkulator pun menjadi lebih cepat. Sehingga dalam satu dua langkah sudah bisa terjawab.

Penggunaan kalkulator sendiri dikalangan pelajar memang belum cukup banyak. “Tapi kami disini ingin membrikan informasi kepada guru kalau kami punya teknologi yang bisa membantu belajar matematika. Intinya kami sebagai alat bantu mereka,” tambahnya.

Casio berharap bisa memberikan kemampuan tambahan guru untuk memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Jadi menurut Mulyono, menjawab soal akan semudah membuat soal. Casio ingin dengan penggunaan kalkulator ini, guru-guru bisa membuat soal dengan angka-angka alamiah.

Bukan angka-angka yang direkondisi untuk memudahkan siswa menjawab soal. Misalnya sudut istimewa tak lagi, 30, 60 dan 90 derajat. Tapi dengan angka-angka alami seperti pengkuran murni. “Misalnya kita tahu akar 4 adalah 2 tapi kalau akar 4,5 tentu sulit untuk dihitung dengan manual. Hal ini yang ingin kita berikan pemahaman,” lanjut Mulyono.

Sehingga dengan menggunakan kalkulator, guru bisa membuat soal-soal yang tidak hanya berkutat pada perhitungan saja. Tapi lebih kepada soal analisa yang membuat anak lebih kreatif. Dan ini juga yang menjadi target Casio, merubah paradigma guru tentang soal-soal yang berkutat pada soal hitungan.

“Kita tetap mengajarkan materi kepada siswa dengan konsep matematika.  Tapi tidak fokus soal perhitungan jadi jangan sampai anak menghabiskan waktu berkutat pada soal hitungan. Dengan menggunakan kalkulator anak-anak bisa punya banyak waktu lebih kreatif,” ujarnya.

Sejauh ini respon yang dihasilkan juga cukup baik. Ada keingian guru untuk memiliki. Ada ketertarikan dan antusias yang cukup besar dari guru-guru. Mereka juga setuju jika pelatihan semacam ini diberikan dalam waktu yang lebih lama.

Teknologi yang dimiliki kalkulator Casio sendiri memungkinkan pelajar untuk mendapatkan sensasi yang sama seperti menghitung secara manual. Dengan teknologi “Natural Display”, memungkinkan teks yang ada dibuku tulis bisa ditulis dengan sama dikalkulator.

“Ada beberapa jenis kalkulator. Disalah satu kalkulator semua pelajaran SMP ada disana. Tapi untuk SMP belum pake rumus, lebih fokus pada perhitungan soal,” tutup Mulyono

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement