REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Program sekolah bebas biaya yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai 2013 terbatas pada delapan standar kegiatan.
"Sekolah bebas biaya (SBB) ini tidak sepenuhya digratiskan. Ada beberapa kegiatan sekolah yang masih dibebankan kepada orang tua siswa," ujar Kepala Bidang Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzi, di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, delapan standar yang disubsidi oleh dana pemerintah daerah sebesar Rp170 ribu per siswa setiap bulan, di antaranya biaya standar kurikulum. "Biaya standar kurikulum adalah segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum," katanya menjelaskan.
Selain itu, biaya yang digratiskan adalah standar proses yang meliputi kegiatan pelatihan guru terkait dengan cara mengajar yang baik.
Standar selanjutnya yang digratiskan adalah kelulusan yang meliputi kegiatan pembinaan mental siswa dalam uji kompetensi. "Standar pendidik dan kependidikan yang biasanya kita bebankan ke iurann SPP bulanan juga kita gratiskan," katanya.
Dinas Pendidikan juga menggratiskan seluruh biaya standar sarana dan prasarana pendidikan di sekolah serta standar pengelolaan sekolah. "Dua standar lainnya, seperti pembiayaan, kegiatan evaluasi siswa yang biasanya dilakukan menjelang ujian juga kita gratiskan," katanya.
Dikatakan Ali, kegiatan yang masih ditanggung oleh orang tua siswa, di antaranya program "study tour" pada tingkat SMA negeri dan praktikum pada SMK negeri.
"Khusus untuk kegiatan tersebut belum dapat disubsidi akibat keterbatasn keuangan daerah. Namun, kami sudah tentukan syarat pelaksanaann study tour hanya untuk wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Baten," katanya.
Batasan jarak study tour itu dimaksudkan untuk menghemat biaya dan juga waktu agar tidak terlalu memberatkan orang tua maupun siswa.
"Mudah-mudahan anggaran SBB sudah bisa cair Maret nanti. Semua biaya yang terlanjur dikeluarkan orang tua per Januari 2013 akan kami ganti," ujarnya.