REPUBLIKA.CO.ID,

SLEMAN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman siap menerapkan kurikulum baru di setiap sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA secara bertahap mulai Juli mendatang. Namun, untuk permulaan, aturan pembelajaran tersebut baru akan berlaku pada 251 sekolah yang sudah ditetapkan.

Kepala Disdikpora Sleman, Arif Haryono mengatakan, pihaknya akan memberlakukan kebijakan baru itu pada seluruh sekolah tingkat SMP dan SMA. Namun, dia menambahkan, sementara ini untuk SD, baru 30 persen dari total 506 sekolah. '' Kurikulum SD hanya diterapkan di kelas 1 dan 4,'' kata Arif.

Sedangkan untuk tingkat SMP dan SMA, hanya diterapkan pada kelas 7 dan 10. Secara garis besar, kata Arif, perbedaan antara kurikulum 2013 dengan sebelumnya ada pada proses pembelajaran. Dia menjelaskan, kurikulum baru kali ini lebih menitikberatkan pada sistem tematik integratif.

Selain itu, pelajaran Bahasa Jawa juga akan dimasukkan dalam muatan lokal dengan alokasi dua jam per minggu. "Pelajaran bahasa daerah, IPA, dan IPS tetap ada. Perbedaannya hanya di proses kegiatan belajar mengajar," ujarnya.

Untuk memastikan kesiapan materi, para guru akan diberi pelatihan yang rencananya diadakan akhir Maret hingga April. Pembekalan mulanya dilakukan di tingkat nasional, dan berlanjut hingga daerah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika