REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Perpustakaan Kota Malang, Jawa Timur, menambah koleksi buku barunya rata-rata mencapai 1.200 eksemplar per tahun, baik buku-buku fiksi maupun nonfiksi.
Kepala Perpustakaan Kota Malang Zubaidah, Jumat mengatakan penambahan koleksi buku tersebut untuk menunjang kebutuhan masyarakat, baik yang berstatus pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum, bahkan ibu-ibu rumah tangga.
"Kami memang membidik pengunjung dari semua kalangan, sehingga berbagai jenis buku yang dibutuhkan masyarakat kami sediakan. Mulai buku masakan hingga literatur untuk karya tulis," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Zubaidah, saat ini tidak ada alasan bagi pelajar maupun mahasiswa tidak bisa mengerjakan tugas karena tidak ada buku. Di perpustakaan umum ini, semua jenis buku sudah ada dan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pelajar maupun mahasiswa.
Apalagi, tegasnya, pengunjung yang menikmati semua fasilitas di perpustakaan juga tidak dipungut biaya alias gratis. Bahkan, pengunjung bisa membawa pulang buku yang mereka pinjam, dengan catatan mereka memiliki kartu anggota atau memiliki identitas jelas.
Jika masyarakat tidak sempat datang ke perpustakaan secara langsung, lanjutnya, mereka bisa meminta perpustakaan keliling ke daerahnya, namun harus konfirmasi dulu ke pengelola perpustakaan agar jadwalnya tidak bersamaan dengan daerah lain. "Semua layanan di perpustakaan tidak dipungut biaya. Jika ada petugas yang meminta imbalan, jangan segan-segan untuk melapor pada kami," ujarnya.
Menyinggung intensitas pengunjung, Zubaidah mengatakan, masih jauh dari target kunjungan yang rata-rata dipatok sebanyak 1.000 orang per hari. Saat ini, rata-rata baru mencapai 600 orang per hari dan itu pun didominasi oleh kalangan pelajar.
Padahal, perpustakaan bukan hanya milik pelajar atau mahasiswa, tapi juga masyarakat umum, seperti ibu rumah tangga maupun kalangan profesional.
Koleksi buku di Perpustakaan Kota Malang secara keseluruhan saat ini mencapai 202 ribu eksemplar lebih dengan jumlah anggota mencapai 55 ribu lebih.
Hanya saja, tingkat kerusakannya juga cukup tinggi, yakni hampir mencapai 3.000 eksemplar akibat dicorat-coret pengunjung, sampul buku yang rusak atau sebagian isi buku yang hilang.