Rabu 20 Mar 2013 20:10 WIB

Bangka Libatkan STAIN untuk Peningkatan Kompetensi Guru PAUD

Sejumlah anak-anak dari perwakilan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) mengikuti lomba mewarnai.
Foto: Antara/Arief Priyono
Sejumlah anak-anak dari perwakilan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) mengikuti lomba mewarnai.

REPUBLIKA.CO.ID,MUNTOK--Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bangka Barat akan menggandeng Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Syeikh Abdurahman Siddik (STAIN SAS) Bangka Belitung untuk meningkatkan kompetensi guru pendidikan anak usia dini.

"Kami upayakan para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) bisa mengikuti perkuliahan yang akan digelar di SKB sekitar Juli 2013, untuk mendapatkan gelar Sarjana (S1)," ujar Kepala SKB Kabupaten bangka Barat Sukandi di Muntok, Rabu.

Ia menjelaskan, peningkatan kompetensi guru PAUD ini penting selain untuk meningkatkan dunia pendidikan sejak usia dini juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan guru itu sendiri terklait sertifikasi dan intensif.

"Kemarin sempat ada kendala, pihak STAIN SAS menginginkan ada nota kesepakatan antara kampus dengan bupati, namun kendala itu dapat diatasi, kam sedang susun rancangan nota kesepakatan itu dan akan segera kami ajukan ke Bupati," ujarnya.

Menurut dia, belum adanya kerja sama resmi itu tidak mengendurkan semangat SKB untuk segera melakukan pendaftaran kepada guru-guru yang akan mengikuti kegiatan perkuliahan itu.

Ia mengatakan, pihaknya sudah mendaftar sejumlah guru yang ingin mengikuti perkuliahan itu, meskipun belum ada jaminan dari pemkab untuk menanggung biaya perkuliahan yang akan dilaksanakan perdana pada Juli 2013.

"Mereka yang sudah mendaftar rata-rata tidak mempersoalkan biaya perkuliahan nantinya akan ditanggung pemkab atau tidak, mereka sanggup bayar sendiri niaya tersebut karena masih terjangkau yaitu sekitar Rp800.000 per semester," kata dia.

Tingginya antusias para guru PAUD untuk mengikuti perkuliahan, menurut dia, merupakan hal yang menggembirakan karena akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan serta peningkatan standar mutu guru itu sendiri.

Ia mengatakan, dari sebanyak 410 orang guru PAUD, Kelompok Bermain dan Tempat Penitipan Anak di seluruh Bangka Barat, sampai saat ini belum ada satupun yang bergelar sarjana, sedangkan dari 136 orang guru Taman Kanak-kanak (TK) hanya beberapa yang sudah memiliki ijazah S1.

"Kami yakin dibukanya perkuliahan di SKB khusus guru PAUD dan TK akan banyak peminatnya karena jumlah guru yang memenuhi kualifikasi sangat terbatas," katanya.

Ke depan, ia mengharapkan, program itu bisa berjalan seperti di Kabupaten Belitung, dimana biaya perkuliahan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab setempat, jadi tidak membebani guru PAUD/TK yang akan melanjutkan kuliah S1.

Untuk sarana dan prasarana pendukung perkuliahan, kata dia, SKB sudah menyediakan tempat dan sarana pendukung lainnya seperti bangku, proyektor dan ruang kelas yang cukup memadahi.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement