REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mengantisipasi pudarnya kesenian wayang, Universitas Indonesia (UI) berencana menggelar Wayang Goes to Campus (WGTC) pada tanggal 4-5 April mendatang. Acara yang bertajuk "Tak Kenal Maka Tak Wayang" tersebut merupakan hasil kerja sama antara Komunitas Wayang UI dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Institut Seni Indonesia Surakarta.
Pelaksana Harian (Plh) Rektor UI Muhammad Anis mengatakan gelaran WGTC bertujuan agar masyarakat khususnya civitas akademika UI mengetahui dan mencintai budaya Indonesia. Apalagi, kata dia, wayang sudah mendapat penghargaan sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage and Humanity dari UNESCO sebagai warisan dunia.
Anis menambahkan WGTC merupakan acara tahunan dari jurusan Sastra Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) yang memang mendalami budaya Jawa salah satunya wayang.
Gelaran WGTC dipilih karena wayang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pun, pertunjukan wayang mengandung nilai estetika, falsafah, norma, dan kaidah yang telah dihayati oleh masyarakat Indonesia selama lebih dari 1.000 tahun.
Secara terpisah, Ketua Komunitas Wayang UI Sarlito W. Sarwono menilai secara kognisi atau pengetahuan, keberadaan wayang semakin lama semakin pudar. Karena itu diharapkan dengan adanya WGTC, maka wayang sebagai salah satu budaya bangsa yang telah lama dikenal tetap hidup dalam masyarakat.
"Dengan adanya wayang kita bisa belajar tentang nilai-nilai kearifan, budaya, yang semakin hilang dari dalam diri masyarakat kita," ujar Sarlito.