REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai Senin (15/4) depan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA//SMK/MA/SMA Luar Biasa (LB) dan Paket C digelar secara serentak. Berbeda dengan tahun lalu, mulai tahun ini naskah soal UN dengan lembar jawaban UN (LJUN) menyatu.
"Sebelum mengerjakan ujian, peserta didik diminta untuk memisahkan LJUN dari naskah soal," ujar Kabalitbang Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro pada keterangan pers yang diterima Republika Selasa (9/4).
Khairil mengatakan jika lembar jawaban rusak akan diganti tidak hanya lembar jawabannya saja, tetapi berikut dengan naskah soalnya. Sebaliknya, kalau naskah soal rusak jangan hanya minta diganti naskah soal, harus meminta ganti naskah soal beserta LJUN.
"LJUN hanya boleh digunakan untuk mengerjakan naskah soal yang menjadi pasangannya. Karena merupakan satu paket dan ada kode yang saat dipindai (scan) akan ketahuan lembar LJUN mengacu soal yang mana," jelas Khairil.
Khairil mengungkapkan naskah soal UN tidak menerapkan kode soal lagi, tetapi menggunakan kode bar. Dengan kode bar, peserta didik tidak perlu lagi menulis kode soal dan kode soal tersebut tidak akan sama dengan yang lain.
Adapun jumlah soal sebanyak 20 paket untuk setiap ruang ujian berisi 20 peserta. Meski demikian, jumlah variasi paket soal tiap provinsi sebanyak 30 buah.
"Soal untuk kelas A dan kelas B bisa berbeda karena dibuat 30 paket soal, tetapi dalam ruangan tetap 20 soal. Adanya variasi soal ini diharapkan siswa dapat mengerjakan soal dengan jujur," ujar Khairil.