Senin 08 Apr 2013 17:09 WIB

Mayoritas Mahasiswa di PT Muhammadiyah Papua Non-Muslim

Rep: Yeyen Rostiyani/ Red: Heri Ruslan
Muhammadiyah, salah satu ormas terbesar di Indonesia.
Foto: www.muhammadiyah.or.id
Muhammadiyah, salah satu ormas terbesar di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI - Mayoritas mahasiswa yang menuntut ilmu di lembaga pendidikan tinggi Muhammadiyah di Papua ternyata non-Muslim.

"Dari awal kami menekankan bahwa kami bukanlah ingin mengubah orang agar pindah ke Islam, tapi mengenalkan Islam kepada orang lain. Itu makna rahmatan lil'alamin," kata Dr Mulyadi Jaya, tokoh Muhammadiyah di Papua Barat, Senin (8/4).

Di Papua terdapat tiga perguruan tinggi Muhammadiyah. Saat ini, total ada 9.000 orang bersekolah  dan 6.300 di antaranya adalah siswa non-Muslim.

''Tanpa memandang perbedaan agama, seluruh mahasiswa mengikuti pelajaran kemuhammadiyahan dan agama Islam. Kadang mereka yang non-Muslim mendapat nilai lebih tinggi dari mahasiswa Muslim," kata Mulyadi.

Mulyadi menambahkan, Muhammadiyah ditujukan untuk memakmurkan, mensejahterakan, dan mengadilkan masyarakat Papua secara keseluruhan. Misi Muhammadiyah itu mendapat dukungan dari Mendikbud M Nuh.

"Education for all," kata sang menrteri. "Baik itu sekolah milik Muhammadiyah, persekutuan gereja, atau agama apa pun, prinsipnya pendidikan adalah untuk semua bangsa."

M Nuh mengingatkan, pendidikan adalah jawaban bagi tiga penyakit dasar sosial. "Ketiganya adalah kemiskinan, ketidaktahuan, dan keterbelakangan peradaban. Vaksin dari penyakit itu adalah pendidikan."

"Melihat perkembangan sekarang, saya yakin bahwa Papua Barat akan segera tinggal landas," katanya.

"Tugas kami adalah memberi dorongan dan motivasi bahwa yang dilakukan adalah on the right track."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement