REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sebanyak 29 siswa disabilitas mulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas dan sederajat di Daerah Istimewa Yogyakarta akan turut melaksanakan Ujian Nasional tahun ajaran 2012/2013.
"29 siswa disabilitas ini akan mengikuti Ujian Nasional (UN) yang berlangsung pada 15 hingga 19 April untuk tingkat SMU sederajat, 22 hingga 26 April untuk tingkat SMP sederajat dan 6 hingga 8 Mei untuk tingkat SD," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga (Disdikpora) Daearah Istimewa Yogyakarta (DIY) Baskara Aji, Ahad (14/4).
Menurut dia, total siswa di DIY yang akan mengikuti UN tahun ini mencapai 151.520 siswa. "Mereka terdiri atas siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Kelas Akselerasi dan Kejar paket A, B dan C serta paket kejuruan. Pelaksanaan UN tahun ini dilakukan di 3.075 sekolah di DIY," katanya.
Khusus siswa yang mengalami disabilitas di DIY mencapai 29 siswa, katanya, dari jumlah tersebut ada 18 di antaranya yang menderita tuna netra sehingga disediakan soal UN huruf Braille, satu siswa mengalami kebutaan sebelah dan 10 siswa lainnya low vision.
"Bagi siswa penyandang tuna netra soal UN dipersiapkan dalam bentuk Braille, sedangkan siswa yang mengalami 'low vision' soal UN akan dengan 'font' huruf diperbesar dengan ukuran dari 20 hingga 48," katanya.
Baskoro mengatakan jika soal untuk low vision yang telah dibuat dengan font yang lebih besar namun tidak dapat dilihat maka Disdikkpora juga menyiapkan guru pendamping yang akan membacakan soal UN bagi mereka, termasuk memberikan tambahan waktu khusus bagi peserta UN yang mengalami disabilitas.
"Peserta yang mengalami 'low vision' dan tuna netra disiapkan guru satu orang untuk mendampingi yang diambilkan dari masing-masing bidang studi yang di ujikan," katanya.
Ia mengatakan, untuk soal UN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena pada tahun ini setiap ruangan akan diberikan 20 jenis soal yang berbeda.
"Setiap ruangan kelas yang digunakan untuk UN hanya diisi 20 siswa perserta saja. Setiap satu ruang akan memperoleh 21 jenis soal, 20 untuk dibagikan satu untuk cadangan namun semuanya tidak ada yang sama," katanya.
Ia memohon peserta UN meneliti semua soal sebelum mengerjakan karena jika ada ketidakjelasan soal dan ditukar dengan soal baru maka siswa yang bersangkutan harus mengerjakan soal dari nomor 1 kembali.