REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengantisipasi kondisi siswa peserta ujian nasional (UN) dengan menyiapkan tim pendamping. Dengan begitu, meskipun terkendala untuk mengikuti tes tersebut di sekolah, pengerjaan soal tetap bisa diselenggarakan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan. Menurutnya, tim pendampng tersebut ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kendala mengikuti Unas di sekolah lantaran sakit atau berada di lembaga pemasyarakatan (lapas).
"Namun ada juga opsi lain, yakni mengikuti ujian susulan pada pekan depan," kata Ikhsan, Ahad (14/4).
Dia juga mengingatkan agar peserta unas dapat memperhatikan beberapa hal seperti persiapan dan aturan selama tes berlangsung. Jangan sampai, kata Ikhsan, nantinya ada siswa yang lupa membawa kartu ujian dan alat tulis. Sebab, dalam aturannya peserta dilarang meminjam pensil ataupun penghapus pada teman kelasnya.
Sebanyak 37.335 siswa SMA dan sederajat, mulai Senin (15/4) besok akan mengikuti unas 2013. Hingga kini, Pemkot Surabaya telah melakukan persiapan yang matang baik dengan pihak sekolah, pengawas dan pendistribusian naskah.