REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dua siswa tingkat SMA di DIY terpaksa melaksanakan Ujian Nasional di penjara. Kedua siswa SMA ini menjadi tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Cebongan Sleman.
"Kami sudah melakukan pendekatan ke pihak Rutan, untuk melaksanakan UN di luar Rutan tetapi tidak diperbolehkan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, Baskara Aji.
Pengawas UN yaitu dosen dan guru akan datang ke Rutan Cebongan untuk melaksanakan UN bagi dua siswa tersebut. Akan ada empat pengawas UN yang menggelar UN di Rutan Cebongan tersebut.
Pada UN tahun ini kata Aji, ada tiga siswa yang mengikuti UN susulan. Ketiga siswa ini dua diantaranya karena sakit dan seorang siswa karena mengikuti olimpiade sains tingkat internasional.
Pada UN 2013 ini ada 32 siswa disabilitas uang mengikuti UN di DIY. Dari jumlah itu 10 siswa mengalami Tuna Netra, 21 siswa low vision dan satu siswa Tuna Rungu. Pihaknya kata Aji, telah menyiapkan soal UN dengan huruf //braille// dan font huruf diperbesar. Namun panitia kata Aji, juga telah menyiapkan guru pendamping buat mereka. Guru ini diambil dari guru mata pelajaran yang bersangkutan.
"Guru pendamping akan membantu membacakan soal bagi mereka," kata Aji.
Jumlah siswa SMA yang mengikuti UN tahun ini sebanyak 46.587 siswa.