REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Gorontalo tidak khawatir naskah Ujian Nasional (UN) bocor.
"Saya banyak menerima pertanyaan masyarakat bagaimana kalau soal bocor karena di daerah lain sudah ujian. Jawabnya, kalaupun bocor siswa tidak akan diuntungkan," ungkap Kepala Diknas Provinsi Gorontalo Arfan Arsyad, Minggu.
Menurut dia, soal UN ada 20 jenis sehingga siswa akan kesulitan untuk menghafal atau mengerjakan jawabannya meski telah menerima bocoran soal.
"Siswa justru akan repot karena belum tentu bocoran soalnya akan sama dengan soal yang mereka terima saat ujian nanti. Jadi itu hanya pekerjaan sia-sia saja," katanya.
Ia menyarankan seluruh siswa SMA dan sederajat lebih baik belajar serta menguasai materi dengan baik, daripada sibuk mencari bocoran soal.
Dengan penguasaan materi yang baik, Arfan menilai hal itu lebih efektif karena siswa bisa mengerjakan soal apa saja yang disodorkan panitia UN.
Diknas juga mengimbau masyarakat tidak panik dan resah terutama orang tua siswa, dalam menyikapi perubahan jadwal pelaksanaan UN di Provinsi Gorontalo.
Meski demikian, dia mengakui kondisi itu disebabkan oleh keterlambatan pencetakan soal UN sehingga 11 provinsi termasuk Gorontalo harus mengubah kembali jadwal yang telah disusun.
Jumlah siswa yang mengikuti UN di Gorontalo terdiri dari SMA 6.248 orang, MA 1.279 orang, SMALB 14 orang dan SMK 4.838 orang.