REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahmadi Arsyad mengkhawatirkan penundaan pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas dan sederajat mempengaruhi kelulusan siswa di kota ini.
"Kami khawatir penundaan UN mempengaruhi siswa calon peserta ujian karena mereka sudah siap menghadapi ujian tetapi ternyata ditunda dan pengaruhnya tentu pada hasil kelulusan," ujarnya.
Ia mengatakan, penundaan tersebut dipastikan mempengaruhi aspek psikologi setiap calon peserta UN karena mereka sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri menghadapi ujian yang paling menentukan kelulusan sekolah itu.
Ibarat perang, kata dia, setiap peserta sudah mempersiapkan diri menghadapi peperangan tetapi ternyata perangnya ditunda sehingga bukan tidak mungkin mengakibatnya hilangnya semangat mengikuti ujian.
"Dampak psikologis atas penundaan UN itu pasti dirasakan siswa tetapi kami bersama guru-guru berupaya memberikan semangat agar mereka bisa mengikuti ujian sebaik-baiknya," ujarnya.