REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat memastikan ujian nasional untuk SMA di 11 provinsi yang tertunda sebelumnya tidak lagi terlambat untuk kedua kalinya.
SBY dalam kesempatan itu memanggil ke Kantor Presiden, Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Kapolri Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, serta Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putra Dunia yang akan membantu distribusi naskah ujian nasional nantinya.
"Beliau ingin memastikan naskah-naskah yang rencananya hari Kamis itu bisa sampai ke sekolah-sekolah, oleh karena itu beliau memerintahkan polri untuk 'all out' memastikan naskah-naskah itu bisa terkirim sampai di tingkat kabupaten dan juga di sekolah, ada waktu satu dua hari ini kami akan berkordinasi dengan Polri dan TNI AU," kata Timur seusai melapor ke Presiden.
Seperti diberitakan, ujian nasional di 11 provinsi harus ditunda pelaksanaannya hingga Kamis (18/4) mendatang, setelah pihak percetakan gagal menyelesaikan pengiriman naskah.
M Nuh mengatakan, TNI Angkatan Udara telah menyiapkan empat pesawat Hercules, satu Foker dan sebuah Boeing 737 untuk mengangkut naskah tersebut ke 11 provinsi itu. Bila hal itu dirasa kurang, menurut dia, Angkatan Udara siap menambah jumlah armadanya.
Sementara itu, menurut M Nuh, Presiden juga menginstruksikan agar masalah keterlambatan tersebut diinvestigasi mulai dari pengadaan barang, kepanitiaan dan pelaksana UN hingga perusahaan percetakan naskah.
Ia sendiri mengatakan, pihaknya telah membuat tim investigasi yang dimpin langsung oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan."Dalam waktu dekat kami akan menyampaikan hasil investigasi tersebut," katanya.
Selain itu, menurut M Nuh, Presiden juga menginstruksikan agar UN untuk SMP yang akan digelar pada Senin mendatang (22/4) dijalankan dengan baik tanpa ada penundaan. "Beliau (Presiden) menyampaikan pastikan untuk SMP, Senin (22/4) tidak terjadi pemunduran atau harus tepat waktu," katanya.