Kamis 18 Apr 2013 14:10 WIB

PPP Minta Mendikbud Tidak Paksakan UN Susulan

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Hazliansyah
Siswa SMA 2 Kaledupa menunggu Ujian Nasional
Siswa SMA 2 Kaledupa menunggu Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh diminta tidak memaksakan Ujian Nasional (UN) susulan di sejumlah daerah. Alasannya, tidak semua daerah yang belum mendapat soal UN bisa melaksanakan metode yang diminta M. Nuh.

"Menteri Nuh jangan paksakan UN hari ini," kata anggota Komisi X DPR, Reni Marlinawati dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (18/4).

Reni menyatakan dari kujungan kerja Komisi X ke Kalimantan Timur Rabu kemarin, ada setidaknya 155 sekolah yang belum menerima soal. Kebanyakan sekolah-sekolah mengalami kendala geografis untuk menggandakan soal UN sebagaimana diinstruksikn M. Nuh.

"Urusan photo copy bukan perkara mudah. Apalagi untuk daerah yang letak geografinya sulit dan pasokan listrik yang minim," ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.

M. Nuh harus dapat menangkap keluhan dan kesulitan sekolah di lapangan. Sekolah yang terletak di wilayah terpencil sebaiknya tak usah dipaksa melaksakan UN susulan.

"Menunda pelaksanaan UN adalah keputusan yang tepat," katanya.

Harus ada sikap besar hati dan legowo dalam diri M. Nuh menghadapi persoalan UN tahun ini. Memaksakan kehendak bukan solusi mengatasi persoalan.

"Jangan memaksakan keadaan yang kemudian akan merugikan siswa dan masyarakat," ujarnya. Muhammad Akbar Wijaya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement