REPUBLIKA.CO.ID,PANGKALPIANG--Sekolah Menegah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Pangkalpinang melarang siswa-siswi mencoret-coret seragam sekolah, usai pelaksanaan ujian nasional (UN) di daerah itu.
"Kami sudah mengumumkan kepada siswa untuk tidak ikut-ikutan mencoret seragam sekolah, apabila ditemukan melakukan coret seragam di lingkungan sekolah akan ditegur dan ditindak," ujar Kepala SMKN 4 Pangkalpinang, Ba'asir di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, aksi coret-coret seragam sekolah di kalangan pelajar sudah menjadi tradisi, karena setiap tahun pasti ada kebiasaan buruk tersebut.
"Meski penggumuman hasil UN masih lama, namun sebagian para pelajar ini sudah mencoret seragam sekolah sebagai luapan kegembiraan berakhirnya ujian nasional," ujarnya.
Menurut dia, kebiasaan mencoret seragam sekolah ini merupakan kebiasaan buruk kalangan pelajar melapiaskan rasa kegembiraannya.
"Alangkah baiknya, seragam sekolah tersebut disumbangkan ke sekolah atau memberikan langsung kepada adik kelasnya yang masih membutuhkan seragam tersebut, apalagi seragam siswa-siswi di SMKN 4 ini berbeda dengan seragam siswa tingkat SMA lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan, pelaksanaan ujian nasional pada Senin (15/4) hingga Kamis (18/4) berjalan aman, tertib dan lancar seiring dioptimalkan kesiapan sekolah dan tim pengawas menyukseskan ujian nasional ini.
Selain itu, pendistribusian soal dari dinas pendidikan ke sekolah berjalan dengan lancar, sehingga pelaksanaan UN tepat waktu dan sesuai peraturan berlaku.
"Alhamdulillah, pelaksanaan ujian nasional berjalan dengan baik dan mudah-mudahan persentase kualitas kelulusan siswa meningkat dan lulus 100 persen, namun demikian, kami meminta siswa tidak melakukan aksi coret seragam sekolahnya," ujarnya