Senin 22 Apr 2013 12:01 WIB

Mendikbud: Kendala UN Tak Rugikan Siswa

Mendikbud  Mohammad Nuh
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mendikbud Mohammad Nuh

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, memastikan segala kendala yang terjadi dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tidak akan merugikan siswa, khususnya pada hasil ujian masing-masing siswa.

"Kalau ada yang mengalami kesulitan atau kendala selama pelaksanaan UN pasti akan segera ditangani dengan baik oleh panitia pelaksana. Yang penting prinsipnya dalam penanganan masalah yang muncul tidak merugikan siswa," kata M Nuh dalam acara inspeksi pelaksanaan UN SMP di Jakarta, Senin.

Salah satu tindak penanganan kendala pelaksanaan UN yang telah dilakukan, kata dia, adalah penyelesaian pembuatan soal UN SMP untuk 11 provinsi yang sebelumnya mengalami penundaan UN SMA setelah ditangani oleh PT Ghalia Indonesia Printing, sudah dibantu oleh beberapa perusahaan percetakan lainnya yang terlibat dalam proyek penyediaan soal-soal UN 2013.

"Setelah kami pelajari kasus kemarin dengan keterlambatan seperti itu, menurut analisis kami PT Ghalia tidak mungkin sanggup menyelesaikan soal SMP tepat waktu. Oleh karena itu, kami putuskan untuk menyerahkan penyelesaian soal kepada beberapa perusahaan percetakan lainnya, PT Temprina, PT Jasindodan PT Pura Baru Tama," katanya menjelaskan.

"Dalam waktu tiga hari itu kami melakukan penanganan darurat. Kami (Kemendikbud) tidak melayani panggilan atau pertanyaan sebab harus fokus menyelesaikan masalah itu dengan baik," lanjutnya.

Sementara itu, terkait adanya lembar naskah soal dan jawaban yang terlalu tipis, dia mengatakan pihak panitia UN sudah memiliki standar tertentu dalam menangani persoalan itu.

"Misalnya, soal pemindaian kertas jawaban untuk penilaian, ini ada SOP-nya. Sebelum kami scan, kami cek dulu apakah kertasnya terlipat, tergeseknya terlalu tebal, atau tidak. Dari situ panitia punya kewenangan untuk memisahkan agar diperiksa secara terpisah, dan kami percaya tidak akan tertukar karena dikawal terus," kata Nuh.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement